
Setra dan Kinaya punya satu kesamaan, selalu datang pagi. Kebiasaan itu tertanam sendirinya. Tanpa menyapa, tanpa berbicara satu sama lain, kursi taman, dua lagu yang dinyanyikan Setra-telah mengawali paginya selama 3 tahun berakhir. Keheningan yang nyaman, nyanyian yang menghentikan hiruk-pikuk yang berenang di kepala. Ada yang berbeda di dua hari terakhir, sebelum penentuan kelulusan. Setra dengan sengaja menyanyikan lirik yang salah, menjadi pemantik percapakan yang tak pernah dimulai. Keduanya memiliki alasan mengapa selalu datang lebih cepat ke sekolah ... tentang mengapa Setra selalu datang lebih cepat meski kunci gerbang telah diamanatkan kepada Kinaya-selaku Osis-tentang mengapa Setra baru memulai lagunya ketika Kinaya tiba? Cerita mereka dimulai, dan diakhiri di sana. Short Story by Cicarae | OBVIOUSLY not written by AI!All Rights Reserved
1 part