Story cover for obsession  Arkana by TataIta176
obsession Arkana
  • WpView
    Reads 10,825
  • WpVote
    Votes 247
  • WpPart
    Parts 21
Sign up to add obsession Arkana to your library and receive updates
or
#46ceo
Content Guidelines
You may also like
I'M YOURS  by Blackteh
32 parts Ongoing
"Menyentuh gadisku? Siap-siap saja untuk ke neraka," ucap Ellard dengan penuh emosi. Ellard egois, Michi penurut Ellard Bengis, Michi lugu Ellard posesif, Michi manja Ini adalah kisah tentang seorang gadis manja dan tunangannya yang tak suka dibantah, seorang pria yang di mata orang lain terlihat kejam dan tak berperasaan. Ini kisah dari dua pasangan yang bucin dan menye-menye ya guys, kalau ga suka skip aja. Jangan lupa follow dan vote ya teman-teman ____ Ellard mengembuskan asap vape perlahan, wajahnya tetap dingin tanpa sedikit pun raut berubah. Ia hanya berdiri dari sofanya, langkah kakinya terdengar tegas saat mendekat. Semua orang menahan napas. Begitu sampai, tanpa berkata sepatah kata pun, Ellard membungkuk dan mengangkat Michi dari samping tubuh Yoona. Gadis itu memberontak kecil, meronta dengan tangannya yang lemah. "El, jangan. Yoona nggak salah" ucapnya di antara tangis. Ellard mendudukkannya di pangkuannya, kini dengan posisi yang membuat Michi tak bisa bergerak. Tubuhnya dicekam lembut tapi tegas oleh tangan dingin pria itu. Dengan suara rendah yang berbeda dari tadi, ia bertanya dengan nada rendah, nyaris hanya untuk Michi, "Kenapa bangun, Amor?" Bertanya tanpa menghiraukan perkataan gadisnya. Michi menunduk, bahunya terguncang menahan tangis, menatap Yoona yang tersiksa. "Yoona nggak salah" kalimat itu berkali-kali ia ucapkan dengan suara nyaris habis. Ellard hanya menunduk, mencium pucuk kepala Michi dengan lembut, tatapannya yang kembali menajam saat beralih ke Yoona. Lalu ia berkata datar, tanpa keraguan, "Lanjutkan." Aaron tak ragu. Wajahnya tetap datar, tangan sigap meneruskan tugasnya sebagai eksekutor perintah. "Kamu lihat, apa yang kamu lakukan. Orang lain juga akan mendapatkan imbasnya, sayang. Berpikirlah sebelum bertindak," katanya pada Michi, suaranya berat seperti pelajaran keras yang harus ia terima.
You may also like
Slide 1 of 10
I'M YOURS  cover
Base Obsession (END) cover
That Mission [Boboiboy X Reader] cover
MY HUSBAND PSYCHOPATH [END] cover
obsession devil [TAMAT] cover
YOU ARE MINE [END] cover
Me Obsessed With You [End- Tahap Revisi] cover
AELEA [Aelius dan Azalea] cover
GAREL ; POSESIF BROTHER  cover
THE RULER cover

I'M YOURS

32 parts Ongoing

"Menyentuh gadisku? Siap-siap saja untuk ke neraka," ucap Ellard dengan penuh emosi. Ellard egois, Michi penurut Ellard Bengis, Michi lugu Ellard posesif, Michi manja Ini adalah kisah tentang seorang gadis manja dan tunangannya yang tak suka dibantah, seorang pria yang di mata orang lain terlihat kejam dan tak berperasaan. Ini kisah dari dua pasangan yang bucin dan menye-menye ya guys, kalau ga suka skip aja. Jangan lupa follow dan vote ya teman-teman ____ Ellard mengembuskan asap vape perlahan, wajahnya tetap dingin tanpa sedikit pun raut berubah. Ia hanya berdiri dari sofanya, langkah kakinya terdengar tegas saat mendekat. Semua orang menahan napas. Begitu sampai, tanpa berkata sepatah kata pun, Ellard membungkuk dan mengangkat Michi dari samping tubuh Yoona. Gadis itu memberontak kecil, meronta dengan tangannya yang lemah. "El, jangan. Yoona nggak salah" ucapnya di antara tangis. Ellard mendudukkannya di pangkuannya, kini dengan posisi yang membuat Michi tak bisa bergerak. Tubuhnya dicekam lembut tapi tegas oleh tangan dingin pria itu. Dengan suara rendah yang berbeda dari tadi, ia bertanya dengan nada rendah, nyaris hanya untuk Michi, "Kenapa bangun, Amor?" Bertanya tanpa menghiraukan perkataan gadisnya. Michi menunduk, bahunya terguncang menahan tangis, menatap Yoona yang tersiksa. "Yoona nggak salah" kalimat itu berkali-kali ia ucapkan dengan suara nyaris habis. Ellard hanya menunduk, mencium pucuk kepala Michi dengan lembut, tatapannya yang kembali menajam saat beralih ke Yoona. Lalu ia berkata datar, tanpa keraguan, "Lanjutkan." Aaron tak ragu. Wajahnya tetap datar, tangan sigap meneruskan tugasnya sebagai eksekutor perintah. "Kamu lihat, apa yang kamu lakukan. Orang lain juga akan mendapatkan imbasnya, sayang. Berpikirlah sebelum bertindak," katanya pada Michi, suaranya berat seperti pelajaran keras yang harus ia terima.