Setelah bertahun-tahun diasingkan di luar negeri untuk menutupi kejadian tujuh tahun silam, Aluna kembali tanpa sepengetahuan keluarganya. Kehadirannya yang begitu mendadak membuat keluarga besarnya terkejut dan berusaha mencari segala cara untuk menyingkirkannya. Namun, di luar dugaan, Aluna justru menjadi penulis terkenal yang dibicarakan di berbagai media.
Teror demi teror terus dilakukan oleh keluarga Sanjaya untuk mengubur dalam-dalam kasus tujuh tahun silam itu. Namun, siapa sangka, Aluna telah menyusun rencana balas dendam yang lebih rapih, hingga tidak disadari oleh siapapun.
Di tengah rencana balas dendam dan perang dingin dengan keluarganya, Aluna bertemu Sagara, pria yang selalu muncul tiba-tiba saat keamanannya terancam. Tidak peduli sekeras apapun Aluna menjauh dari Sagara, pria itu selalu hadir saat dirinya tengah berantakan, membuat pertahanannya perlahan runtuh.
Lantas, rahasia apa yang sebenarnya disembunyikan oleh keluarga Sanjaya? Dan dendam apa yang dimiliki oleh Aluna hingga membuatnya terus dalam bahaya?
"Nyerah? Nggak akan, sebelum mereka berlutut di depanku"-Aluna
"Oke, tapi makan dulu ya? Nanti sakit"-Sagarar
Transmigrasi : a figure who wants to change the story.
34 parts Ongoing
34 parts
Ongoing
Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama.
Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita.
Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka.
Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit?
Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa
Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.