Story cover for Conservative Girl In Relationship by mydeny
Conservative Girl In Relationship
  • WpView
    Reads 990
  • WpVote
    Votes 21
  • WpPart
    Parts 38
  • WpView
    Reads 990
  • WpVote
    Votes 21
  • WpPart
    Parts 38
Ongoing, First published Jun 19
1 new part
(18+) On going

Aoife, gadis yang tumbuh dalam keluarga harmonis, mendambakan hubungan sehat dengan pasangan yang teguh pada nilai moral, fondasi utama yang ia yakini sebagai kunci membangun cinta yang tulus dan bertahan lama. Akhirnya, hatinya memilih Kara, sahabat yang dikenalnya sejak kecil, sebagai tempat di mana cinta itu bisa bertumbuh.

Namun tanpa sepengetahuan Aoife, Kara memiliki sisi lain yang belum pernah terungkap, sebuah sisi yang berpotensi mengubah dinamika hubungan di antara mereka, serta membawa Aoife dan Kara ke dalam petualangan emosional yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sementara itu, Liam, merasakan adanya tantangan yang tak biasa ketika bertemu dengan seorang gadis yang memiliki perspektif berbeda terhadap hubungan. Liam memiliki masalah kontrol dan kekuasaan dalam hubungan, bahwa ia menggunakan perasaan Aoife sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

Aoife terjebak dalam pusaran perasaan yang kompleks dan tanpa sadar menjadi pusat perhatian dua laki-laki yang berbeda; Kara dan Liam, yang masing-masing memiliki luka dan rahasia yang tersembunyi.

𓍯𓂃

Conservative Girl In Relationship
All Rights Reserved
Sign up to add Conservative Girl In Relationship to your library and receive updates
or
#550love
Content Guidelines
You may also like
Terjebak Di Dunia Mereka by lysaluvedn
23 parts Complete
Hujan deras mengguyur kota malam itu. Alya berjalan pulang sendirian setelah lembur, langkahnya tergesa di jalanan sepi. Pikirannya penuh-utang, tekanan kerja, dan kesepian hidup yang tak pernah usai. "Kenapa hidupku selalu begini...?" bisiknya lirih. Tak sempat ia sadari, sebuah cahaya menyilaukan datang dari arah kanan. Klakson panjang, teriakan orang, lalu- BRUK! Tubuhnya terhempas ke aspal, darah hangat mengalir, pandangannya kabur. Nafasnya tersengal, hingga akhirnya... gelap. ... Saat membuka mata, Alya mendapati dirinya bukan di rumah sakit, melainkan di kamar luas dengan tirai merah marun, chandelier kristal bergoyang di langit-langit. Di depan cermin, ia tertegun. Rambut panjang bergelombang, wajah cantik dengan mata tajam berwarna zamrud menatap balik. Gaun mewah melekat di tubuhnya. "Siapa... ini?" suaranya bergetar. Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Seorang pria tinggi berambut hitam masuk dengan tatapan penuh kebencian. "Kau tidak kapok juga, Ardelia? Setelah semua kekacauan yang kau buat, sekarang kau pura-pura polos?" Alya membeku. Ardelia? Jadi... ia transmigrasi ke tubuh wanita bangsawan? Belum sempat ia bicara, pria itu mendekat, tangannya mencengkeram dagunya kasar. "Aku sudah memperingatkanmu. Sekali lagi kau berani menodai nama keluarga ini, aku sendiri yang akan menghabisimu." Tatapan matanya begitu tajam-namun ada getir yang aneh, seolah kebencian itu menutupi sesuatu yang lebih dalam. Alya menelan ludah. Saat itu juga ia sadar: Tubuh yang kini ia huni bukan sembarangan. Ardelia adalah wanita paling dibenci di kerajaan. Dan di balik kebencian itu... ada pria-pria berbahaya yang entah kenapa, tak akan pernah melepaskannya.
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] by pecintasenjamu
21 parts Ongoing
"Benci aku, jika kau mau, tapi kau milikku sekarang." Bisiknya. Seraphina ingin berteriak, ingin menggores wajah dingin itu dengan kuku-kukunya. Tapi tubuhnya lemah, dan para prajurit telah mengikat kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap dengan kebencian yang membara. Lucien tersenyum melihat itu, senyum puas dari seorang penakluk. Ia tidak membunuh Seraphina, Ia sengaja membawanya hidup-hidup, menyeretnya melintasi jalanan yang penuh mayat rakyatnya sendiri, menempatkannya di pelana kudanya seolah ia hanya sebuah piala perang. Semua yang melihat tahu, Grand Duke Lucien D'Arcelis Vaelthorne tidak hanya menghancurkan sebuah kerajaan. Ia merenggut permata paling berharga dari tanah itu, menjadikannya bukti keangkuhannya. • Beberapa pekan kemudian, Seraphina dibawa ke ibu kota Kekaisaran. Istana besar menjulang, indah tapi mencekam. Setiap langkahnya terasa seperti rantai yang mengekang. Lucien menyeretnya ke hadapan Kaisar. Dengan kepala tertunduk, Seraphina mendengar suara-suara yang samar, para bangsawan membicarakan keindahannya, kebencian mereka terhadap keberaniannya, dan rasa iri karena Lucien membawanya sendiri. Kaisar menatapnya lama, kemudian tertawa kecil. "Putri dari negeri kecil yang keras kepala, cantik sekali." Lucien berlutut di hadapannya, bukan dengan kerendahan hati, melainkan sebagai bentuk permainan politik. "Aku mempersembahkan gadis ini sebagai bukti kemenangan, Yang Mulia." Kaisar tersenyum puas. Namun daripada membunuhnya seperti yang Seraphina harapkan, kaisar justru berkata: "Dia milikmu, Lucien." ucap sang kaisar dengan nada penuh penghinaan. " "Biarlah dia hidup sebagai saksi kekalahan negerinya. Itu akan lebih menyakitkan daripada kematian." Dan sejak hari itu, matahari kerajaan kecil yang telah padam berubah menjadi pelayan paling hina.
You may also like
Slide 1 of 10
Terjebak Di Dunia Mereka cover
Justice for Violet [END] cover
Undisclosed [END] cover
 Let Me Go, Duke!  cover
Villain's Dirty Scandal  cover
Bride To Die  cover
How To Be A Maid cover
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] cover
Stay by My Side cover
THE PRINCE'S DECEPTION cover

Terjebak Di Dunia Mereka

23 parts Complete

Hujan deras mengguyur kota malam itu. Alya berjalan pulang sendirian setelah lembur, langkahnya tergesa di jalanan sepi. Pikirannya penuh-utang, tekanan kerja, dan kesepian hidup yang tak pernah usai. "Kenapa hidupku selalu begini...?" bisiknya lirih. Tak sempat ia sadari, sebuah cahaya menyilaukan datang dari arah kanan. Klakson panjang, teriakan orang, lalu- BRUK! Tubuhnya terhempas ke aspal, darah hangat mengalir, pandangannya kabur. Nafasnya tersengal, hingga akhirnya... gelap. ... Saat membuka mata, Alya mendapati dirinya bukan di rumah sakit, melainkan di kamar luas dengan tirai merah marun, chandelier kristal bergoyang di langit-langit. Di depan cermin, ia tertegun. Rambut panjang bergelombang, wajah cantik dengan mata tajam berwarna zamrud menatap balik. Gaun mewah melekat di tubuhnya. "Siapa... ini?" suaranya bergetar. Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Seorang pria tinggi berambut hitam masuk dengan tatapan penuh kebencian. "Kau tidak kapok juga, Ardelia? Setelah semua kekacauan yang kau buat, sekarang kau pura-pura polos?" Alya membeku. Ardelia? Jadi... ia transmigrasi ke tubuh wanita bangsawan? Belum sempat ia bicara, pria itu mendekat, tangannya mencengkeram dagunya kasar. "Aku sudah memperingatkanmu. Sekali lagi kau berani menodai nama keluarga ini, aku sendiri yang akan menghabisimu." Tatapan matanya begitu tajam-namun ada getir yang aneh, seolah kebencian itu menutupi sesuatu yang lebih dalam. Alya menelan ludah. Saat itu juga ia sadar: Tubuh yang kini ia huni bukan sembarangan. Ardelia adalah wanita paling dibenci di kerajaan. Dan di balik kebencian itu... ada pria-pria berbahaya yang entah kenapa, tak akan pernah melepaskannya.