Pergi. Selamat tinggal, nona

Rayyan Hanvera Djovandra tidak pernah percaya pada cinta yang bertahan lama. Baginya, semua yang datang pasti akan pergi-termasuk orang-orang yang pernah ia sebut rumah. Hingga suatu senja mempertemukannya dengan Fara Falora Dhynata, gadis aneh yang suka menulis surat tapi tak pernah mengirimkannya, yang menatap dunia seolah ia tahu semua akan hancur, tapi masih berharap sesuatu akan tetap tinggal.

Pertemuan mereka tidak direncanakan, namun kehadiran Fara perlahan meretas dinginnya dinding di hati Rayyan. Gadis itu mengajarkan Rayyan bahwa pergi bukan berarti menyerah, dan tinggal bukan selalu tentang menang. Namun saat Rayyan mulai percaya bahwa mungkin ia bisa menetap, Fara justru menyimpan rahasia yang membuat setiap detik kebersamaan mereka terasa seperti pinjaman waktu.

Ketika masa lalu datang menagih janji dan kenyataan tak bisa lagi ditunda, Rayyan dihadapkan pada satu pilihan: berjuang untuk tinggal, atau mengikhlaskan Fara pergi.

"Pergi. Selamat Tinggal, Nona" adalah kisah tentang dua hati yang sama-sama patah, yang bertemu untuk saling menyembuhkan, namun mungkin tak ditakdirkan untuk terus bersama. Sebab tidak semua cerita cinta berakhir di pelaminan-sebagian hanya untuk dipeluk, lalu dilepaskan.

"Terkadang, cinta terbaik adalah yang kita relakan pergi." Rayyan Hanveya Djovandra