Dalam pusaran waktu dan takdir yang saling bersilangan, dua jiwa yang tak saling kenal - Bahy dan Ana - dipertemukan oleh dunia maya pada akhir tahun 2023. Pertemuan itu bukan sekadar kebetulan. Bagi Bahy, malam tahun baru 2024 bukan hanya tentang kembang api, tetapi "peresmian hubungan" yang terasa ditakdirkan dengan Ana.
Meski awalnya asing, mereka perlahan tenggelam dalam obrolan-obrolan panjang yang menjembatani jarak Medan dan Pakam. Dari layar ke pertemuan nyata, dari canggung menjadi dekat, mereka mulai menyusun kisah. Namun waktu tidak pernah berjalan lurus - ada rahasia, kenangan, dan luka lama yang membentuk konflik di antara mereka.
Di balik cerita cinta ini, tersimpan pertanyaan besar: apakah perasaan yang hadir secepat itu bisa abadi? Atau semua ini hanyalah bagian dari sebuah skenario waktu yang tak bisa diubah?
"Beberapa kisah tidak ditulis untuk berakhir, tapi untuk hidup selamanya - di dalam cerita."
Kisah kami bukan hanya tentang dua orang yang mencoba melawan jarak, waktu, dan keadaan. Tapi tentang bagaimana dua hati belajar menemukan pulang pada satu sama lain-meski dunia tak selalu mengizinkan.
Karena pada akhirnya, kita semua hanya tokoh dalam cerita yang lebih besar dari yang kita kira. Dan di dalam cerita itu,
kita-aku dan dia-akan tetap abadi.
We Are Eternal in the City of Medan.