Di sebuah kota kecil di sekitar Jogja,
dua dunia bertemu di bangku SMA.
Dia, si wakil ketua OSIS yang pintar, tegas, dan penuh tanggung jawab.
Dia, ketua geng motor Dragons, sosok yang kuat, karismatik, dan penuh misteri.
Mereka berjalan di jalan yang berbeda,
hidup di dunia yang seolah tak pernah bersinggungan.
Audrey, dengan seragam rapi dan langkah pasti,
selalu jadi panutan di sekolah-disiplin, cerdas, dan nyaris tak pernah lengah.
Sementara di sudut lain kota,
ada sosok yang namanya selalu dibisikkan dengan rasa segan-
pemimpin geng motor Dragons,
yang keberaniannya melegenda di kalangan anak-anak jalanan.
Takdir mempertemukan mereka dalam kisah yang lebih besar dari yang mereka tahu.
Tragedi masa lalu yang tersembunyi,
rahasia keluarga yang belum terungkap,
dan janji-janji lama yang menunggu untuk ditemukan kembali.
Di antara deru motor dan dering bel sekolah,
ada luka-luka lama yang perlahan terbuka,
mengikat mereka dalam benang merah yang tak kasat mata.
Di balik hiruk-pikuk sekolah dan geng motor,
ada cerita yang siap mengubah segalanya.
Persahabatan yang diuji,
kepercayaan yang dipertaruhkan,
dan cinta yang tumbuh di tengah konflik dan dendam yang diwariskan turun-temurun.
Jogja menjadi saksi bisu perjalanan mereka-
dari lorong-lorong sekolah yang penuh cerita,
hingga jalanan malam yang diterangi lampu kota dan suara knalpot motor.
Setiap sudut kota, setiap langkah kaki,
menyimpan jejak-jejak rahasia yang menunggu untuk diungkap.
Kadang, ada cerita yang berulang tanpa kita sadari.
Jejak yang pernah hilang, tiba-tiba muncul lagi.
Masa lalu yang belum selesai, perlahan menuntut untuk dihadapi.
Kayak nonton film favorit yang nggak pernah bosan ditonton ulang-
setiap babak, setiap dialog, selalu meninggalkan tanda tanya baru,
dan harapan bahwa kali ini, akhir ceritanya akan berbeda.
Sebenarnya hati Lionel itu baik dan suci, tapi cuma waktu bayi.
Dia orangnya penolong, buktinya mau bantuin anak kecil yang dibuang orang tuanya. Bantuin buat bunuh ibunya.
"Lo kenapa?"
"Aku dibuang sama mama, kak.."
"Ck ck ck. Kasihan banget. Ayo bunuh ibu lo, gue bantuin."
Lionel itu ... kejam. Dan bagaimana mungkin anak berandal yang beberapa kali masuk sel ini, malah banyak yang menyayangi?
Deskripsi diubah 14 November 2025