Dari luar, ia terlihat sempurna-tersenyum manis, bicara lembut, tak pernah retak. Semua orang memujanya, mengira ia kuat, tangguh, dan baik-baik saja. Tapi tak ada yang tahu, senyum itu hanya topeng. Dan di balik topeng itu, ia menyimpan kelelahan yang tak terucap... dan keinginan yang tak masuk akal: ia ingin semuanya runtuh.
Ia bukan ingin mati-ia hanya ingin alasan untuk berhenti berpura-pura hidup.
Dalam diam, ia memimpikan tabrakan, kebakaran, kehancuran besar. Bukan sebagai akhir... tapi sebagai awal. Satu-satunya cara agar ia bisa membangun ulang dirinya dari puing-puing yang jujur.
Ia adalah seorang eccedentesiast-seseorang yang tersenyum sambil berdarah.
Dan dalam diam, lachesism membisikkan godaan: "Bagaimana jika kau biarkan semuanya hancur?"
Ini bukan kisah penyelamatan.
Ini adalah kisah tentang menyembunyikan luka, mencintai kehancuran, dan mencari kejujuran di reruntuhan.
Tentang seseorang yang ingin bebas, bahkan jika itu berarti kehilangan segalanya.
Dan mungkin-di ujung kehancuran-ia akhirnya akan merasa utuh.
Christy Aurielle Valenca, gadis 14 tahun dari panti asuhan, akhirnya menginjakkan kaki di sekolah impian berkat beasiswa, sekolah elite yang asing dan penuh batas. Sementara itu, Yessica Elarise Virella, atau Chika, hidup dalam kemewahan sebagai putri pemilik sekolah, namun diam-diam terjebak dalam kesepian yang tak pernah dimengerti siapa pun.
Dua dunia yang tak sama. Dua hati yang sama-sama kosong. Dipertemukan di lorong sekolah yang dingin.
Dan perlahan apakah saling melengkapi satu sama lain?