Story cover for Cursed Ashes by hannfird_
Cursed Ashes
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 22
Mature
Demi menyembuhkan penyakit langka yang menimpa sang tunangan, Duke Elhanard Lathorafell melakukan perjalanan jauh untuk bertemu dengan Penyihir Merah. 

Penyihir Merah yang lebih akrab disapa sebagai Sherry itu menguasai sebuah pulau kecil yang bernama Hellvantes dari sisi selatan Dravenik. Berambut merah, tetapi senantiasa menutupi wajahnya dengan topeng lantaran diketahui buruk rupa.

"Sembuhkanlah tunanganku, maka aku akan mengabulkan apa pun permintaanmu, Nona Penyihir."

"Apa pun?"

"Ya, apa pun."

Tanpa disadari, Elhanard telah menyerahkan sesuatu yang lebih dari sekadar 'apa pun' pada sang penyihir.

ig @au_hannfirda
All Rights Reserved
Sign up to add Cursed Ashes to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
THE VIP : GOLDEN HIGH SCHOOL  cover
SALARYN KINGDOM : Bridge Of Destiny [END] cover
Highschool Society cover
Rivals - Kwon Hyunbin |END✓ cover
Sand(e)ra cover
My Husband Is a Superstar cover
Lou Length cover
Bertransmigrasi ke Novel Apocalypse cover
Wonderful World of Flower  cover
D I A cover

THE VIP : GOLDEN HIGH SCHOOL

16 parts Ongoing

Sekolah. Sekedar ladel atau judul untuk bangunan yang menjulang tinggi yang menerima ratusan remaja yang katanya menuntut ilmu pendidikan. Apa itu sekolah? Yang ia tahu tempat ini adalah jelmaan neraka atau versi terbaru, kecilnya. "Lo!!! Benar-benar licik!!" Teriakan itu meledak ke udara penuh emosi yang tidak bisa di jelaskan. "Hahahaha." Tertawa menggema, palsu, dan nyaring. Tangan terangkat menghapus jejak air mata gaib, padahal tidak ada air mata yang turun dari netra cokelatnya, mata itu kering tangis itu hanya sandiwara. Tawanya padam secepat kilat, seketika wajah itu berubah serius, seolah tidak pernah mengenal tawa. "Thanks for the praising to me." Wajah yang tadinya tertawa ceria langsung tergantikan dengan wajah yang berubah dingin, bahkan aura mengintimidasi mencekam lawan. "Gue nggak suka basa-basi," katanya pelan tapi menusuk. "Keluar dari sekolah ini dan point nilai lo untuk gue! Atau......." Senyumnya miring dan beracun terukir. "Scandal lo gue sebar," tersenyum smirk. Menatap wajah gadis di depannya yang sudah pucat. "Lo ngancem gue??" Sebisa mungkin siswi bernama Velena itu terlihat berani. Ia tidak mau kelihatan takut di depan gadis dengan tai lalat di ujung mata kanannya itu. "No!" "Hanya memberikan saran," ujarnya santai." Saran gue ini bagus, nyelametin lo dari rasa malu, kedepannya."