Dia sembilan belas. Masih pakai seragam, masih nyoba ngerti dunia.
Moon Yuna nggak butuh cinta. Dia udah tunangan, setidaknya di atas kertas. Tapi semuanya mulai retak waktu cowok SMA bernama Seong Taehoon masuk ke lounge, dengan tatapan tajam, tangan berdarah, dan sikap kayak dunia bisa dia hancurin kalau dia mau.
Mereka tahu ini salah. Beda usia, beda dunia, beda arah.
Tapi tiap tatapan, tiap sentuhan, makin ngeblur garis yang seharusnya jelas.
Dan sekarang, mereka cuma punya dua pilihan: saling mundur...
Atau jatuh lebih dalam lagi.