Story cover for Katarsis [On Going] by initiharaa
Katarsis [On Going]
  • WpView
    Reads 124
  • WpVote
    Votes 26
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 124
  • WpVote
    Votes 26
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Jun 23
"Dari sekian banyak cara untuk pergi, kenapa kamu memilih itu?"
Aruna Nayanika, seorang pelukis profesional yang kehilangan gairah seninya.

"Seharusnya kamu melukis aku, bukan melukis bayangan pahit dari belenggu di hatimu." Adipati Baskara, seorang penulis yang kehilangan inspirasinya.

Di hari yang sangat melelahkan, Aruna melihat sepucuk surat di depan pintu rumahnya. Surat itu indah sekali, dengan mawar merah sebagai pemanisnya. Namun, isi surat itu sangat menyakitkan, sebuah ucapan pamit yang di rangkai dengan begitu rapi dan puitis.

Surat itu membawa Aruna jatuh ke dasar jurang yang dalam, tanpa cahaya, dan sunyi. 

"Kapan terakhir kali kamu memahami diri sendiri?"...


⚠️ Re : pinterest
DI LARANG KERAS PLAGIAT ‼️
start : 24 Juni 2025
All Rights Reserved
Sign up to add Katarsis [On Going] to your library and receive updates
or
#746inspirasi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
A War Called Wednesday  cover
Tilas Hati cover
Shadow Of Desire  cover
Transmigrasi: Tokoh yang Tak Pernah Ada cover
Ayyara & Abang Pras cover
Nadira cover
Become The Antagonist's Secretary cover
Veil of Stardust cover
As sincere as a doctor's love (Ending-lengkap) cover
Teman jadi mommy cover

A War Called Wednesday

24 parts Complete

Chapter 1-22 A War Called Wednesday bisa kamu baca di akun NunikFitaloka ya! Lalu untuk chapter 23 hingga tamat, bisa kamu baca di lapak ini, okay~ ••• Setelah mengalami kebangkrutan perusahaan tercintanya, Ranu harus terlibat dalam sebuah pernikahan bersama dengan Prana yang merupakan sekretaris kepercayaannya sekaligus pria yang sudah menghianati dan menusuknya dari belakang. Pernikahan ini bukan pernikahan kontrak, hanya tentang keegoisan, balas dendam, mutualisme. Pernikahan tanpa cinta, yang pasti akan berakhir jika salah satu dari mereka resmi menjadi pecundang. Collaboration Project with Nunik Fitaloka ©2025