"The World Needs No Heroes, Only Witnesses

Dunia tak lagi membutuhkan pahlawan. Mereka telah datang-dan gagal. Kota-kota hancur, langit menghitam, dan realitas runtuh di antara retakan dimensi yang tak lagi stabil. Kini, dunia hanya butuh satu hal: saksi. Seseorang yang menyaksikan kehancuran, kebenaran, dan kebohongan yang menyusunnya sejak awal.

Hiro Mikazuki, seorang remaja pengidap penyakit kanker, nyaris menjadi sosok yang terlupakan dalam sejarah umat manusia-sampai hari ia membaca sebuah naskah misterius yang muncul di layar ponselnya, berjudul "Script of the Final World." Anehnya, semua peristiwa dalam naskah itu mulai terjadi di sekelilingnya-kata demi kata, bencana demi bencana.

Tanpa kekuatan, tanpa senjata, Hiro bukan protagonis. Ia hanyalah penonton yang dikutuk untuk menyaksikan akhir zaman dari balik layar eksistensi. Namun seiring waktu, batas antara penonton dan karakter mulai kabur. Para pahlawan mulai meragukan peran mereka. Dunia mulai membicarakan sang penyelamat. Dan naskah yang ia baca... mulai menulis ulang dirinya.

Dalam dunia di mana aturan bisa dibengkokkan, hidup bisa ditertawakan, dan narasi bisa membunuh, Hiro harus bertahan bukan untuk menyelamatkan dunia-melainkan untuk mengungkap siapa sebenarnya yang menulis akhir dari segalanya.

Namun menjadi saksi bukan berarti pasif. Di balik diamnya, Hiro menyadari bahwa setiap tatapan, setiap langkah, bahkan setiap keputusan kecilnya-telah mempengaruhi jalannya cerita. Dunia mulai retak tidak hanya karena perang para pahlawan, tetapi karena kehadiran seseorang yang seharusnya tidak ada di dalam naskah.

Satu per satu, tokoh utama yang seharusnya menyelamatkan dunia mulai kehilangan tujuan. Sebagian memilih melawan skrip mereka. Sebagian lainnya... menghilang begitu saja dari halaman cerita. Hiro menjadi simpul kesalahan dalam narasi yang tampak sempurna.

Saat dunia di ambang terakhirnya, hanya satu pertanyaan yang tersisa:

Jika dunia adalah panggung, siapa sebenarnya penontonnya?

Dan lebih penting lagi-siapa penulisnya?