Veline tahu ini dunia novel.
Tapi dia juga tahu, bahkan karakter pun punya hak untuk bilang.
"Gue tulis ulang cerita gue sendiri."
Sebelum kita mulai, satu hal harus jelas.
Veline Aneswara bukan karakter pendukung.
Enggak pernah. Enggak akan pernah.
Dengan pita pink fanta yang matching sama lip tint-nya yang selalu glossy tapi natural, rambut blow yang kelihatan effortless padahal tiga lapis styling, dan tentu saja jurnal pink glitter, dia bukan tipe cewek yang hidup untuk jadi background story orang lain.
Dan siapa pun yang mikir dia cuma 'figuran lucu' dalam hidup seseorang... jelas belum lihat versi asli cerita ini.
Karena dalam dunia yang penuh spotlight,
Veline justru lahir dari bayangan.
Dari frame yang gak pernah dikasih kredit.
Dari footage yang disensor.
Dan dari naskah yang, katanya, "sudah dipilihkan."
Hah.
Dipilihkan?
Lucu.
Veline enggak suka.
Kalau hidupnya mulai ngikutin skrip yang bukan dia banget?
Dia akan sobek skrip itu pakai pulpen glitter rose gold-nya,
dan tulis ulang pakai font versi dia sendiri.
Jadi, sebelum halaman-halaman berikutnya keburu disensor sistem, catat ini di awal jurnal.
Ini bukan kisah tentang jadi yang paling bersinar.
Tapi jadi frame yang tidak bisa dihapus.
Bahkan kalau semesta nyoba berkali-kali.
Veline akan terus melawan.
Note :
Novel ini emang ada kaitannya sama "A Song For You"
Tapi bukan spin-off
Lebih ke dimensi lain tapi masih terhubung
Jadi nggak papa ga baca novel sebelumnya