Story cover for The Ruins of Us by rintiekhujan
The Ruins of Us
  • WpView
    Reads 745,233
  • WpVote
    Votes 53,225
  • WpPart
    Parts 57
  • WpView
    Reads 745,233
  • WpVote
    Votes 53,225
  • WpPart
    Parts 57
Complete, First published Jun 25
Di bawah langit yang sama, mereka tumbuh.
  
Yohanes di lantai atas dengan jendela besar dan sendok emas di genggaman, sementara Asmara menyapu bayangan di sudut-sudut rumah yang bahkan tak pernah menyebut namanya.
  
Lalu datang keheningan yang berbeda. Tak ada yang pecah, tapi segalanya retak perlahan.
  
Di balik sisa-sisa yang tertinggal, mereka belajar, bahwa tak semua yang pernah bersinggungan bisa saling menyelamatkan. Dan tak semua cerita dimulai karena cinta, kadang, hanya karena tidak ada jalan lain.


© RintiekHujan 2025
All Rights Reserved
Sign up to add The Ruins of Us to your library and receive updates
or
#2bahasa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 20
Baby Aira cover
The Mission : Political Marriage cover
The Ex War (✓)  cover
ASTUNGKARA (selesai) cover
Private But Not Secret cover
Selir Tuan Wiratmodjo cover
My-Ex [Completed]✅️ cover
Kanvas Mala cover
Editoromance (tamat) cover
Past, Present, and Us cover
Our September Moments (Complete) cover
Badai Yang Tak Kunjung Berlalu cover
TWINS cover
Aldeguer [END] cover
Sweet Ecsape [Completed] cover
Pijar Malam Milik Siapa [END] cover
Petals On A Glass Grave cover
Seduce The Goodboy [END] cover
ALMOST, ALWAYS, AFTER cover
Love Sick cover

Baby Aira

41 parts Complete

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan. . "Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih. . "Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..." ______ Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan. . Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat. . Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya? . Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?