Panti Maut

Noval adalah anak yatim piatu yang tumbuh dalam sunyi dan luka yang tak terlihat. Sejak kecil, ia tak punya tempat bersandar selain dirinya sendiri. Di balik matanya yang teduh, tersimpan mata batin-kemampuan melihat hal-hal yang tak bisa dijangkau manusia biasa. Tapi anugerah itu terasa seperti kutukan, karena justru membuatnya semakin terasing.

Ia mengobati lukanya sendiri-baik luka di tubuh, maupun luka yang lebih dalam, di hati. Tak ada pelukan ibu, tak ada genggaman tangan ayah. Ketika dunia menuntutnya untuk kuat, Noval hanya bisa menggertakkan gigi dan menahan tangis dalam diam. Ia terbiasa menangis tanpa suara, terbiasa takut tanpa perlindungan.

Setiap malam ia tidur dengan bayangan-bayangan yang tak semua orang bisa lihat, dan setiap pagi ia bangun dengan harapan bahwa hari ini akan lebih ringan-meski jarang benar-benar terjadi. Ia menanggung beban hidup sendirian, menahan tekanan seolah semua mata hanya ingin melihat satu hal darinya:
Apakah Noval bisa bertahan?

Dan meski tubuhnya lelah dan jiwanya lemah, satu hal tetap menyala dalam dirinya:
ia belum mau menyerah.

---