Siapa sangka, pesan salah kirim bisa jadi awal cerita?
Nathania, mahasiswi semester 3 jurusan Teknik Informatika, iseng kirim chat soal tugas ke nomor yang dikiranya teman sekelas. Eh, ternyata malah nyasar ke Reyhan - mahasiswa tingkat akhir Teknik Elektro yang terkenal cuek, ngeselin, tapi diam-diam perhatian.
Awalnya cuma basa-basi minta maaf. Tapi karena Reyhan iseng bales, obrolan mereka malah jadi kebiasaan. Dari chat soal tugas, jadi curhat soal hidup, kampus, bahkan hal-hal random nggak penting.
Di balik chat yang makin intens itu, muncul perasaan aneh yang mereka pura-pura nggak sadar. Masalahnya, mereka belum pernah ketemu langsung. Hingga akhirnya, satu kejadian bikin Nathania dan Reyhan dipertemukan di dunia nyata, dan semua jadi serba awkward.
Apakah semua rasa yang muncul lewat layar bisa sama hangatnya saat tatap muka?
Atau justru awkward, karena kenyataan gak seindah teks di ponsel?
Nala, 24 tahun. Gadis manis asli Jawa yang hidup sendirian di rumah sederhana dekat tempatnya bekerja. Gadis yang ramah dan mudah bersosialisasi dengan teman kerjanya. Semua berjalan baik seperti biasa, sampai Dia menyadari, ada sosok yang mulai memperhatikannya dalam diam. Sosok yang tidak pernah Nala bayangkan, akan sedalam ini menaruh atensi padanya.
Begitupun dengan lelaki dewasa usia 32 tahun ini. Namanya Sada, orangnya diam, diam yang benar-benar pendiam. Gak suka nyinyir, tenang, kalem, gentle men dan berwibawa. Membuat orang yang melihatnya segan. Siapa yang tahu, lelaki se datar ini bakal jatuh hati pada cewek cheerfull dan friendly seperti Nala? Sampai sahabatnya, Brian tidak percaya fakta ini.
Seperti apa kisah Gen Z x Gen Millenial ini? Terlalu banyak perbedaan diantara mereka. Apakah Sada, om-om loyal tapi pendiam ini dapat mendobrak hati seorang Nala, si gadis manis penuh ekspresi?
Starting with Park Sungjin as Sadana Pradipta and Nala Lesthia