Cerita seorang anak broken home yang jatuh bangun dalam menapaki kehidupan. Melewati lika-liku perjalanan yang tak selalu ramah, pahit dan manis yang silih berganti, seakan waktu tak pernah memberi jeda. Ujian datang ibarat gelombang yang tak berkesudahan, menyapa setiap sudut jiwanya yang terus mencoba bertahan.
Khaviya Tsabita Haifa tumbuh di tengah keluarga yang tak lagi utuh, memeluk luka sejak usia dini, dan berjuang menyusun mimpi dari puing-puing kenyataan. Ia tidak hanya kehilangan sosok Ayah, tetapi juga kehilangan rasa aman, kepercayaan, dan arah. Ujiannya tak pernah benar-benar selesai. Saat satu selesai, ujian yang lain datang, bahkan kadang ujian yang lama kembali lagi menempati jiwa yang mungkin baginya terlalu kuat untuk persembunyiannya.
Namun, Khaviya tidak menyerah. Meski langkahnya terseok, meski tangisnya sering ditahan, ia terus mencari makna dari setiap rapuhnya. Dari bangku sekolah dasar hingga dunia kampus, dari luka keluarga hingga pencarian jati diri, Khaviya mencoba bertahan, bangkit, dan menemukan cahaya dalam setiap gelap yang menghampiri.
Lalu, akankah ia menemukan jalan keluar? Mampukah ia menyelesaikan kisah pilunya? Ataukah semua itu justru menyeretnya pada keputusasaan yang dalam?
"Jiwa Tangguh di Balik Hati yang Rapuh" adalah kisah tentang hati yang patah, tapi menolak untuk hancur.
Apa rasanya punya ayah seorang konglomerat paling hot sedunia yang kelakuannya lebih parah dari bodyguard presiden?
Tanyakan pada Ciel. Mau makan es krim? Satu toko dibeli, tapi Ciel tetap nggak boleh makan banyak-banyak. Mau main salju? Daddy siap menyeret matahari ke kutub utara biar Ciel nggak kedinginan. Mau ke kantor? Siap-siap dipangku seharian saat rapat direksi sambil memecat koruptor dengan tunjukan jari telunjuk mungilnya.
Ciel Altair mungkin terlihat seperti remaja manis yang polos, tapi dia memegang kendali penuh atas Dante Vandermere dan ketiga kakaknya yang seperti monster: Lucien si perfeksionis, Mason si licik, dan Elian si pembangkang.
Selamat datang di keluarga Vandermere. Di mana harta tidak ada artinya, dan air mata Ciel adalah kiamat dunia.