Zalina Asyifa Ramadani dan Raihan Nanda Abdilah adalah dua kutub yang saling tolak. Di sekolah, mereka dikenal sebagai duo yang tak pernah akur. Setiap hari diwarnai dengan adu argumen, sindiran pedas, dan tatapan tajam. Bagi Zalina, Raihan adalah definisi paling sempurna dari kata menyebalkan, sementara bagi Raihan, Zalina adalah satu-satunya orang yang bisa merusak harinya hanya dengan berkata "pagi."
Tapi hidup penuh kejutan.
Sebuah perjanjian kuno antara keluarga mereka membawa kabar tak terduga: mereka dijodohkan.
Awalnya mereka menolak mentah-mentah. Mana mungkin menikahi orang yang bahkan tak sanggup diajak duduk semeja tanpa berdebat? Namun perlahan, berbagai peristiwa mendekatkan mereka-mulai dari kerja kelompok, acara keluarga, hingga momen-momen tak terduga yang membuka sisi lain dari masing-masing.
Ketika benci berubah jadi penasaran, dan jarak justru memperjelas rasa, mereka mulai mempertanyakan: apa benar mereka seburuk itu satu sama lain?
Namun cinta bukan satu-satunya tantangan. Ada rahasia lama yang mengikat keluarga mereka, pilihan masa depan yang tak mudah, dan orang-orang di sekitar mereka yang tak rela melihat keduanya bersatu.
"Benci Jadi Ijab Kabul" adalah kisah cinta dua musuh bebuyutan yang dipaksa takdir untuk saling mengenal lebih dalam. Saat benci perlahan retak dan hati mulai bicara, mampukah mereka menerima kenyataan bahwa cinta terkadang datang dari arah yang paling tak terduga?