"KENAPA KAMU NIKAHI AKU KALAU KAMU NGGAK CINTA SAMA AKU, KENAPA, NOEL?!" teriak Jina, air matanya jatuh tak terkendali.
Tangannya gemetar saat melemparkan apa pun yang bisa diraihnya - bantal, vas bunga, hingga akhirnya, foto pernikahan mereka. Kaca bingkai itu pecah, berhamburan di lantai. Yang tersisa hanya serpihan kenangan yang kini tak berbentuk, sama seperti hatinya yang remuk.
Noel hanya berdiri, memandangi Jina dalam diam. Tatapan yang tak pernah bisa Jina mengerti. Tatapan yang selalu membuatnya bertanya-tanya-jika dia tak mencintainya, lalu mengapa dia menikahinya?
"Kenapa...?" bisik Jina, suaranya bergetar, nyaris tak terdengar di tengah isak tangisnya.
Namun Noel tetap tak bergerak. Tak ada usaha untuk mendekat, memeluk, atau menjelaskan. Hanya satu kata yang akhirnya keluar dari mulutnya-datar, namun menghantam perasaan Jina dengan keras:
"Cukup, Jina."
Dan saat itu, Jina tahu... ada sesuatu yang lebih menyakitkan daripada tidak dicintai - yaitu bertahan tanpa pernah tahu alasan dia dipilih.
Penasaran? Ini puree dari pikiran aku jadi enjoy yaaa karna ini cerita akuu yang pertama bisanya si aku buat au
she was never supposed to be known
he was never supposed to want her
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Ghazya yang tengah menikmati kedamaian hidupnya sebagai designer interior tiba tiba menjadi sorotan publik karena pusaran isu yang mengaitkan hubungan dengan salah satu Staf Khusus Kepresidenan, Arnesh Hardiyata.
Sebagai bentuk tanggungjawab, Arnesh berusaha mencari tahu info lebih dulu tentang Ghazya sebelum jadi bahan gorengan media dan senjata musuh politiknya. Tapi pencariannya buntu, info tentang Ghazya sulit didapat. Tidak ada jejak digital sedikitpun. Tidak ada history Kartu Kredit apalagi hutang piutang, bahkan catatan medis pun kosong. Seolah olah perempuan itu tidak pernah benar-benar hidup di dunia yang sama.
Tentu saja Arnesh akan sangat sulit mendapatkan info tentang Ghazya. Tak tercatat. Tak disebut. Tak diakui. Karena dia adalah anak rahasia dari calon presiden.