Gue, Rayyanza Arsyah Mahendra. Tapi tolong, jangan panggil gue Mahendra. Nama itu cuma pengingat kalau gue lahir di dunia ini buat gak dianggap. Gak ada yang nyambut kelahiran gue. Bunda, satu-satunya orang yang sayang sama gue, meninggal waktu lahirin gue-sendirian, penuh luka, dan gak dihargai di rumahnya sendiri. Selama hamil pun, dia disiksa. Gizi gak cukup. Hidupnya dilupain. Dan sekarang, giliran gue yang ngerasain sisa-sisa penderitaan itu.
Gue tumbuh kayak bayangan di rumah sendiri. Dibilang anak pembantu, dibully kakak kandung, dan ditendang keluar tanpa alasan. Ulang tahun keenam gue? Satu-satunya orang yang peduli-Bi Inah-meninggal secara misterius. Sejak itu, gue gak percaya siapa-siapa. Gue kabur. Gue hidup sendiri. Tapi dunia gak pernah benar-benar ngasih gue ruang buat tenang.
Gue capek... capek jadi manusia yang selalu ditinggal, gak dianggap, dan cuma dipakai saat dibutuhin. Mental gue? Udah bukan pecah lagi. Udah jadi abu. Gue divonis depresi berat. Dan yang paling ironis? Gue gak bisa ngerasain emosi, bahkan sedih pun udah gak bisa. Tapi kalau suatu hari gue mati, gue cuma minta satu hal...
Kenang gue. Tangisi gue. Dan tolong, kasih gue bunga mawar hitam.
Tapi sampai saat itu tiba, orang-orang cuma boleh lihat Rayyanza yang ceria. Yang katanya kuat. Yang katanya gak punya masalah. Karena itu satu-satunya topeng yang bisa nyelametin gue dari dunia yang gila ini.
WARNING!!
18+
DILARANG MENIRU ATAU COPY PASTE CERITA INI!!
Dalam satu malam sebuah hal tidak masuk akal di alami oleh Liana Queensha, mahasiswi semester lima yang bertransmigrasi ke sebuah novel bergenre romance berjudul 'A True Love'.
Kehadiran Liana telah memporak-porandakan alur yang telah tertulis. Lantas, bagaimana 'kah kelanjutannya ?
Jika masih ada salah dalam tanda baca atau penyampaian kalimat. Author minta maaf ya. Semoga kalian suka sama ceritanya. Happy reading guys!!
•Seluruh pict dicerita berasal dari pinterest/ instagram