Menjadi figuran dalam sebuah film?
Di novel, mungkin itu hal lumrah-sekadar selipan nama, bayangan yang lewat, atau tokoh yang hanya muncul satu paragraf untuk kemudian hilang. Tapi ini film, dunia yang sebelumnya hanya Noura lihat melalui layar datar sambil memakan popcorn, film yang semua orang puji sebagai mahakarya yang "harus ditonton sekali seumur hidup"
Dan kini, ia bukan lagi penonton. Ia terseret masuk, menjadi bagian dari cerita yang mestinya tak pernah menyentuh dirinya.
Warna-warna terasa lebih tajam di sini, namun maknanya lebih kabur. Wajah-wajah tersenyum, tapi matanya menyimpan sesuatu yang tak bisa ditebak. Dunia film ini indah, tapi setiap keindahan dibangun di atas kebohongan.
Tak ada yang benar-benar dapat dipercaya-bukan pemeran utama, bukan mereka yang mengaku teman, bukan skenario yang berubah sesuka hati. Bahkan dirinya sendiri terasa seperti rekaman ulang yang dipaksa mengulang adegan yang tidak ia inginkan.
Dan ketika kenyataan dan kepalsuan mulai menumpuk seperti gulungan film yang hampir terbakar, Noura merasakan pahitnya kesadaran yang meremas tenggorokannya:
"Di hidup nyata gue cuma bayangan.
Dan di dunia palsu ini... gue tetap cuma figuran,"
Kalimat itu menggema di dalam hatinya-sunyi, tapi memotong lebih tajam dari sutradara mana pun.
________
PROLOG = 02 Desember 2025
EPILOG =
________