Sebuah kisah tentang kehilangan, harapan, dan cinta yang dilahirkan dalam gelap.
Tiara dilahirkan tanpa penglihatan, namun hatinya penuh warna. Ia mencintai dunia lewat suara hujan, aroma tanah, dan desir angin yang membelai pipinya. Baginya, dunia tak harus dilihat untuk bisa dicintai-ia hanya perlu dirasakan, dipeluk, dan dihargai meski tak sempurna.
Arya, sebaliknya, pernah melihat segalanya-lalu kehilangan satu per satu. Luka batin yang tak kunjung pulih membuatnya memilih sepi, bahkan hampir mengakhiri hidupnya di malam saat hujan turun paling deras.
Takdir mempertemukan mereka saat dunia nyaris memisahkan Arya dari hidupnya. Dalam gelap matanya, Tiara justru menjadi satu-satunya cahaya yang tak pernah pergi. Dalam luka Arya, suara Tiara menjadi jangkar yang menahan keputusasaannya.
Namun, bisakah cinta menyelamatkan seseorang yang telah kehilangan segalanya?
Dan sanggupkah Tiara tetap menjadi cahaya ketika ia sendiri belum pernah melihat terang?
Atau... Takdir akan mempermainkan mereka dan berakhir sebaliknya?
Sebuah kisah yang akan membuatmu terdiam di tengah hujan,
dan percaya bahwa harapan bisa tumbuh dari tempat yang paling gelap.
Kania Sekar Melati gadis berusia 20 tahun itu harus putus kuliah, dan bekerja di sebuah rumah mewah milik duda kaya beranak satu yang bernama Bagas Adipati Wiratmodjo. Keputusan itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya.
Sampai ketika akhirnya ia mendapati situasi yang mendesaknya. Ia di hadapkan dengan tawaran yang membuatnya tak bisa berpikir banyak.
Akhirnya ia memutuskan hal yang tak pernah ia bayangkan ketika harus menerima tawaran untuk menjual dirinya pada Bagas Adipati Wiratmodjo.