
Di rumah yang menelan waktu, dia kembali - bukan untuk tinggal, tetapi untuk dikenang. Cinta yang menjelma dari kaca retak, terbit bukan dari hati, tapi dari luka yang diwariskan. Ada yang hidup tanpa nadi, dan ada yang mati sambil mencintai. Bila dendam mula berbisik dalam bahasa pelukan, siapa yang akan selamat bila setiap sentuhan adalah sumpah? Kerana tidak semua yang mencintai datang untuk memiliki, dan tidak semua yang pergi bebas dari roh yang menunggu._All Rights Reserved