★ - Di bawah langit Edinburgh, Skotlandia, setiap pergantian musim menjadi saksi bisu kisah kita. Di sanalah, dalam pelukan kota yang bersejarah itu, aku menemukanmu dan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Pertemuan dengan Gadis Cherry di musim semi adalah hal terindah yang pernah aku alami sepanjang hidupku, seperti mekarnya bunga-bunga di taman kota yang menghangatkan hati. - ★
•
•
"Uang murahan itu tidak sebanding dengan waktu yang telah kamu luangkan untukku hari ini, Naomi."
•
•
"Manis, sungguh manis. Rasanya seperti kamu sedang menyantap hidangan penutup, Cranachan."
•
•
"Kak, aku sudah menemukan Objek Terindahku."
•
•
★ - Awalnya, aku jujur merasa kesal dengan kehadiranmu, pria pirang aneh. Segalanya terasa janggal, seperti ada kesalahan dalam skenario hidupku. Namun, seiring waktu, keberadaanmu perlahan mengubah segalanya. Kehidupanku yang sebelumnya monoton, kini bertransformasi menjadi begitu berharga. Kamu bukan lagi sekadar orang asing, melainkan inspirasi, kanvas kosong yang kini penuh dengan warna-warna indah. Dan, kamu akan selalu menjadi warna-warna itu, yang akan aku lukiskan dalam setiap karya seniku, abadi dalam setiap goresan kuas. - ★
Transmigrasi : a figure who wants to change the story.
34 parts Ongoing
34 parts
Ongoing
Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama.
Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita.
Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka.
Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit?
Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa
Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.