Ini kisah tentang dua anak manusia.
Satu jatuh perlahan, tapi tak ada yang menangkapnya.
Satu lagi hampir runtuh, tapi memilih tersenyum agar dunia tidak khawatir.
> Namanya Amirah - gadis yang menyembunyikan luka di balik tawa.
Namanya Axel - pemuda yang baru tahu bahwa waktu bisa sangat terbatas, dan hidup tidak selalu punya jeda.
Mereka bertemu bukan di tempat istimewa.
Hanya sebuah ruang kelas biasa, tawa yang pura-pura, dan tatapan yang pelan-pelan mulai saling mengenal.
Tapi takdir tidak memihak mereka.
Luka, kematian, dan keheningan panjang jadi teman perjalanan.
Namun dari reruntuhan yang nyaris menelan keduanya, lahirlah sesuatu yang lebih besar dari cinta-
pengampunan.
keteguhan.
dan harapan untuk hidup.
Ini bukan kisah romansa yang berakhir bahagia seperti dalam film.
Tapi ini kisah tentang bagaimana cinta bisa tetap hidup... meski tubuh tidak lagi berdetak.
Dan jika suatu hari kamu merasa sendiri, lelah, dan ingin menyerah-
ingatlah bahwa pernah ada seorang gadis yang memilih menanam pohon,
dan seorang pemuda yang memelihara cahaya,
meski langitnya penuh badai.
Karena pada akhirnya, cinta sejati tahu jalan pulang.