Sagitarius adalah tipe cowok yang tak suka terikat, tapi sangat jujur soal keinginan. Dia memanah bebas ke mana arah petualangan memanggilnya-hingga suatu hari dia bertemu si gadis Pisces, manis di luar, tapi penuh teka-teki di balik matanya yang dalam seperti samudra.
Awalnya, dia hanya menganggap gadis itu menarik. Lembut, manja, penuh tawa kecil yang seperti ombak memecah ketenangan hati. Tapi Pisces bukan gadis biasa. Dia tahu cara bermain-mengirim pesan ambigu tengah malam, melirik dengan mata licin dari balik gelas kopi, tertawa saat tangan mereka bersenggolan, lalu berpura-pura tak terjadi apa-apa.
Sagitarius menahan diri. Ia bukan pengejar yang mudah terpancing.
Tapi Pisces terus menggoda.
Pakai baju sedikit terlalu tipis saat hangout. Berbisik dekat telinga saat suasana tak butuh suara. Membiarkan jarinya mengusap ringan lengan Sagitarius dan bilang, "Ups, refleks."
Sampai akhirnya... Sagitarius meledak.
Malam itu, mereka berdua berdiri di balkon apartemen, angin malam mencuri sisa kehangatan dari udara. Sagitarius memandang mata Pisces, tajam, panas, tak lagi bisa menahan gejolak.
"Lo senang ya mainin gua?" suara Sagi berat, nadanya tak main-main.
Pisces mengangkat alis, senyum menggoda tetap bermain di bibirnya.
"Aku? Mainin kamu? Kamu yang terlalu gampang panas, Sagi."
Sagitarius melangkah maju.
"Gue tahan karena gue pikir lo cuma main-main. Tapi kalau lo pengen tahu... Gue juga bisa panas. Tapi bukan buat dibakar. Buat ngebakar balik."
Pisces nyaris terkekeh, tapi tatapan Sagi membuatnya menggigit bibir. Ada ketegangan di antara mereka-sebuah ledakan yang hanya menunggu pemantik terakhir.
Dan entah siapa yang lebih menikmati permainan itu sekarang: si pemanah yang terbakar, atau si ikan yang ternyata berenang di api.
Sera Abigail, menjual tubuhnya demi bertahan hidup pada pria-pria yang haus pelarian. Hingga takdir membawanya pada seseorang yang salah, ayah dari sahabatnya sendiri. Seorang pria dengan kehidupan sempurna, mapan, berwibawa, dan sudah berkeluarga.
Di balik hubungan terlarang yang mulai menjeratnya, Sera menyimpan satu tujuan lain, mengungkap kebenaran tentang kematian ibunya.
Akankah Sera terus tenggelam dalam hubungan terlarang atau melepaskan perlindungan semu yang selama ini ia genggam?
PERINGATAN! CERITA INI KHUSUS UNTUK 21+