Ares Narumoon telah lama terbiasa hidup sendiri. Seorang perempuan tomboi dengan kepala dingin, kebiasaan merokok, dan luka lama yang tak pernah ia bagi-terutama sejak kepergian kucing kesayangannya. Ia mencintai binatang itu lebih dari siapa pun, dan kehilangan itu membuatnya tak lagi sanggup mengadopsi yang baru.
Hingga suatu sore, hidupnya berubah secara tidak masuk akal.
Seekor kucing hitam dengan corak putih-kuning melompat ke tengah jalan, dan Ares nyaris kehilangan nyawanya untuk menyelamatkannya. Ia membawa pulang kucing itu-ia beri nama Pussy-dan merawatnya dengan kasih sayang yang selama ini terkubur.
Namun keesokan paginya, bukan kucing yang ia temukan di dapur.
Melainkan seorang gadis asing, tak berbusana, yang mendengkur seperti kucing dan tak mengerti bahasa manusia.
Namanya adalah Phylian.
Ia datang dari Meowzia, planet jauh yang dihuni oleh makhluk berkaki dua-berjiwa kucing, bertubuh manusia.
Dilarang jatuh cinta pada penduduk Bumi.
Namun larangan itu ia langgar demi satu hal:
Ares.
Kini, keduanya hidup dalam satu atap. Dalam absurditas yang perlahan menjelma kehangatan, Ares mulai bertanya-tanya...
Apakah mungkin mencintai seseorang yang datang dari bintang, dengan bahaya di belakangnya dan ekor tak kasat mata?
Atau justru... Phylian-lah yang mengajarkan bahwa rumah tak selalu berupa dinding.
Kadang, rumah bisa berupa pangkuan yang kau peluk saat tertidur.
Seorang gadis penyendiri yang terobsesi dengan game simulasi kencan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bermain.
Suatu hari, game kesukaannya itu mendapatkan pembaruan yang menambahkan rute heroine baru.
Dengan penuh semangat, ia memainkannya tanpa henti hingga lupa waktu demi mendapatkan akhir cerita baru tersebut.
Setelah bermain cukup lama, akhirnya ia mencapai adegan akhir. Namun, saat sedang menyaksikan adegan itu, tiba-tiba ia mengalami mimisan dan jatuh pingsan.
Ketika membuka matanya, ia mendapati dirinya telah berada di dalam game yang selama ini ia mainkan sebagai pelayan pribadi dari sang nona antagonis yang kejam.
Namun, kenyataannya, nona antagonis yang ia bayangkan sama sekali berbeda dari sosok yang selama ini ia lihat di dalam game.