⚠️ Peringatan & Disclaimer:
Novel ini adalah karya fiksi yang ditulis untuk hiburan dan eksplorasi emosional semata. Segala kejadian, tempat, dan sebagian besar tokoh di dalam cerita adalah rekaan belaka. Namun demikian, karakter "Stephanie Vaquer" dalam cerita ini terinspirasi dari sosok nyata, yaitu seorang pegulat profesional yang aktif di dunia gulat hiburan internasional, WWE.
Penggambaran Stephanie dalam novel ini tidak mencerminkan kepribadian atau kehidupan asli tokoh nyata tersebut. Semua interpretasi dalam cerita bersifat fiktif dan hanya digunakan dalam konteks narasi sekolah dan drama remaja.
Cerita ini menyentuh tema pergaulan remaja, tekanan sosial, luka masa lalu, dan proses penyembuhan diri. Diperuntukkan bagi pembaca usia 14 tahun ke atas.
Bacalah dengan empati, karena tidak semua yang terlihat kuat benar-benar tanpa luka. Dan tidak semua yang dingin berarti tak ingin disayangi.
---
Di balik megahnya tembok sebuah SMA elit di Jakarta, tersembunyi kisah yang tidak diketahui siapa pun. Bukan tentang persahabatan yang hangat atau perjuangan akademis biasa, tapi tentang seorang siswa laki-laki jurusan IPA yang tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis... hanya karena menabrak seorang gadis di lorong sekolah.
Gadis itu bukan sembarang gadis.
Dia adalah Stephanie Vaquer-ketua OSIS yang bandel, anak kepala sekolah, dan memiliki darah Latin dari sang ibu yang berasal dari Meksiko. Cantik, dingin, dan penuh aura yang sulit dijelaskan. Tidak ada guru yang berani menegurnya. Tidak ada siswa yang berani mendekat terlalu dekat.
Sementara Revan hanyalah pelajar biasa
menancap di dadanya.
Ini bukan cerita cinta biasa.
Ini adalah kisah tentang dua dunia yang bertabrakan di lorong sekolah.
Tentang rasa ingin tahu yang perlahan berubah menjadi perasaan yang tak bisa dijelaskan.
Tentang Stephanie... yang tak bisa ditebak. Dan Revan, yang tanpa sadar terjebak.
FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰
Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan.
.
"Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih.
.
"Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..."
______
Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan.
.
Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat.
.
Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya?
.
Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?