Inara tumbuh di Desa Tani, dengan naungan langit yang tenang dan suara azan yang teratur. Ia menjalani hidup dalam garis-garis yang disiplin seperti mengajar ngaji dan membentengi diri dengan batasan religi. Dalam diam, ada tanya yang perlahan tumbuh dan tertanam. "Bagaimana rasanya menjalin cinta?"
Jawaban itu hadir bersama Bara, teman baru dalam sebuah perjalanan ke Curug Air Hijau. Perjalanan itu bukan sekadar menuju dataran tinggi, tapi awal dari langkah-langkah yang mendekatkan dua hati. Bara hangat, terbuka, dan penuh perhatian. Dari tawa ringan hingga keheningan yang nyaman ia mampu berikan. Inara mulai beradaptasi tanpa menghapus seluruh batasan. Ia membuka ruang dalam dirinya untuk merasakan, menerima, dan percaya.
Namun, waktu punya caranya sendiri untuk mengubah segalanya. Kesibukan perlahan datang, komunikasi mulai berjarak, dan pertemuan menjadi wacana. Bara tenggelam dalam beban yang tak pernah ia ceritakan. Inara menunggu dengan asa yang perlahan kehilangan rasa. Yang dulu hangat, kini terasa dingin. Yang dulu dekat, kini semakin berjarak. Yang dulu renjana, kini diam tanpa suara. Ia tak tahu pasti kapan Bara menjauh, ia hanya tahu bahwa rasa itu tak lagi pulang kepadanya.
Inara mencoba bertahan dalam sepi yang ia tak pernah pahami. Perlahan, ia belajar melepaskan dan mengikhlaskan. Di tengah luka yang diam, ia menemukan seseorang yang baru. Mungkin bukan pengganti, tapi lebih tepatnya penenang. Sementara Bara, yang lelah mengembara akhirnya menoleh ke belakang. Ia hanya mendapati ruang yang tak lagi menunggunya, hampa, dan hilang.
Saat Bara menyadarinya, Inara lebih memilih untuk tidak kembali. Bukan karena ia tak cinta, tapi karena ia telah belajar bahwa cinta tak harus memiliki dan tak semua cinta harus selalu berarti. Sebenarnya, cinta ini tidak gagal. Ia hanya tumbuh di waktu yang tak tepat, pada dua orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri.
Inilah kisah cinta yang mendewasakan dan luka dalam diam yang mengajarkan keteguhan.
Transmigrasi : a figure who wants to change the story.
34 parts Ongoing
34 parts
Ongoing
Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama.
Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita.
Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka.
Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit?
Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa
Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.