INFORMASI
Author Name: Alice Oseman
Book Genre: Asexual, Contemporary, Fiction, GLBT, LGBT, Queer, Realistic Fiction, Romance, Young Adult, Young Adult Contemporary
ISBN # 9780008244125
Date of Publication: 2020-7-20
SINOPSIS
Semuanya mulai terasa nyata. Aku tidak pernah naksir siapa pun. Bukan laki-laki, bukan perempuan, tidak satu pun orang yang pernah kutemui. Apa artinya itu?
Georgia belum pernah jatuh cinta, belum pernah mencium siapa pun, bahkan belum pernah naksir-namun sebagai seorang romantis yang terobsesi pada fanfik, ia yakin suatu hari akan menemukan sosok yang tepat. Saat ia memulai kuliah bersama kedua sahabatnya, Pip dan Jason, di kota baru yang jauh dari rumah, Georgia siap untuk menemukan kisah cintanya. Dengan teman sekamar yang supel dan posisinya dalam Klub Shakespeare, impian masa remajanya tampak berada di depan mata.
Namun ketika rencana romansa Georgia justru mengacaukan hubungan dengan teman-temannya, ia pun terjebak dalam komedi kesalahannya sendiri, dan mulai mempertanyakan mengapa cinta tampak begitu mudah bagi orang lain, tetapi tidak baginya. Dengan istilah-istilah baru yang muncul di sekitarnya-aseksual, aromantik-Georgia menjadi semakin ragu akan perasaannya sendiri. Apakah ia ditakdirkan untuk tidak pernah mencintai? Atau selama ini ia hanya mencari hal yang keliru?
___
Kisah yang cerdas, hangat, dan penuh kebijaksanaan ini mengangkat tema identitas dan penerimaan diri, menghadirkan Alice Oseman dalam performa terbaiknya saat Georgia dan para sahabatnya menyadari bahwa cinta sejati tidak terbatas pada romansa semata.
FOLLOW DULU CINTAH
Bagaimana jika seorang remaja transmigrasi ke tubuh seorang duda anak satu?
Yang mana anaknya seumuran dengannya.
Erlan ketua geng yang hobby tauran, suka membully, hingga ia dibunuh oleh salah satu korban bully nya, bukannya ke alam baka, ia malah transmigrasi ke seorang duda anak satu.
Gerlan, duda yang berusia 37 tahun, ia membenci anaknya, hingga anaknya juga
membenci dirinya.
Abian, bocah bebal keras kepala, seperti cerminan jiwa Erlan.
Gerlan waktu seumuran Abian sungguh nakal, hingga karna kenakalannya hadirlah Abian.
Sekarang, Gerlan harus menghadapi anaknya yang lebih parah dari dirinya waktu muda.
Tapi ini Erlan bukan Gerlan. Bocah nakal yang harus merawat bocah bebal.
"Gue... Benaran punya... Anak?"
.
.