Story cover for LINI MASA by Baajyuree
LINI MASA
  • WpView
    Reads 76,549
  • WpVote
    Votes 7,493
  • WpPart
    Parts 33
  • WpView
    Reads 76,549
  • WpVote
    Votes 7,493
  • WpPart
    Parts 33
Ongoing, First published Jul 12
Aza hidup tenang bersama suaminya Hervan dan putra kecil mereka, Mario. Rumah kecil mereka di pinggir kota Jakarta dipenuhi tawa, kenangan, dan kehangatan yang tak tergantikan. Namun, takdir membawanya kembali ke tahun 2025-masa kuliah yang penuh warna, di mana ia masih menjalin hubungan dengan Arya, mantan kekasih yang pernah begitu berarti.

Di masa itu pula, Aza bertemu kembali dengan Hervan muda, saat semua belum dimulai dan segalanya mungkin diubah. Perjalanan ini membawanya pada jejak-jejak masa lalu yang perlahan membentuk ulang kisah hidupnya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add LINI MASA to your library and receive updates
or
#140aryamohan
Content Guidelines
You may also like
Tenang bertemu Riuh by Aleaputt11
56 parts Ongoing
Aqeela Aza Callista dan Harry Vaughan pertama kali bertemu saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Aqeela yang ceria dan penuh semangat tengah berlibur di Bali bersama orang tuanya, dan tanpa sengaja mereka menginap di villa milik keluarga Harry. Di sana, Aqeela kecil menyapa seorang anak laki-laki yang pendiam dan pemalu-Harry. Sejak pertemuan singkat itu, setiap kali keluarga Aqeela berlibur ke Bali, mereka selalu kembali menginap di villa yang sama. Diam-diam, Harry tumbuh dengan menyimpan perasaan yang semakin dalam kepada Aqeela. Baginya, Aqeela adalah warna dalam hidupnya yang sunyi-riuh yang datang dalam tenangnya. Saat memasuki kelas 10 SMA, Harry dan keluarganya pindah ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di SMA Cipta Mandiri, menjalani hari-harinya seperti biasa-tenang, tertutup, dan nyaris tak terlihat. Dua tahun berlalu, dan di awal tahun ajaran barunya sebagai siswa kelas 12, dunia Harry kembali berubah. Aqeela hadir sebagai murid baru di sekolahnya. Harry tak pernah menyangka akan bertemu gadis itu lagi. Gadis yang menghidupkan warna dalam sunyinya. Namun dunia Aqeela tak lagi sederhana-ia pernah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan Fattah, lalu sempat dekat dengan Mohan. Dua kisah yang berakhir menggantung dan membuat Aqeela lebih hati-hati membuka ruang. Di sinilah, tanpa tergesa, Harry mulai melangkah. Mereka mulai dekat. Saling sapa. Saling mengerti. Satu tenang, satu riuh. Tapi dalam cara yang tak terduga, mereka saling menyeimbangkan.
You may also like
Slide 1 of 10
Tenang bertemu Riuh cover
Jenderal Muda [ShenGao] cover
Sweet But Psycho | HARQEEL cover
KKN; Cinta, Kabut dan Sukamurti cover
MENJADI SUGAR BABY cover
Brandari cover
Noda Dara || HarQeel cover
HIGH SOCIETY : Broken Throne (MOQEEL AU) cover
Two Hearts, One Path ~Harqeel (HIATUS)  cover
FOUND YOU cover

Tenang bertemu Riuh

56 parts Ongoing

Aqeela Aza Callista dan Harry Vaughan pertama kali bertemu saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Aqeela yang ceria dan penuh semangat tengah berlibur di Bali bersama orang tuanya, dan tanpa sengaja mereka menginap di villa milik keluarga Harry. Di sana, Aqeela kecil menyapa seorang anak laki-laki yang pendiam dan pemalu-Harry. Sejak pertemuan singkat itu, setiap kali keluarga Aqeela berlibur ke Bali, mereka selalu kembali menginap di villa yang sama. Diam-diam, Harry tumbuh dengan menyimpan perasaan yang semakin dalam kepada Aqeela. Baginya, Aqeela adalah warna dalam hidupnya yang sunyi-riuh yang datang dalam tenangnya. Saat memasuki kelas 10 SMA, Harry dan keluarganya pindah ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di SMA Cipta Mandiri, menjalani hari-harinya seperti biasa-tenang, tertutup, dan nyaris tak terlihat. Dua tahun berlalu, dan di awal tahun ajaran barunya sebagai siswa kelas 12, dunia Harry kembali berubah. Aqeela hadir sebagai murid baru di sekolahnya. Harry tak pernah menyangka akan bertemu gadis itu lagi. Gadis yang menghidupkan warna dalam sunyinya. Namun dunia Aqeela tak lagi sederhana-ia pernah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan Fattah, lalu sempat dekat dengan Mohan. Dua kisah yang berakhir menggantung dan membuat Aqeela lebih hati-hati membuka ruang. Di sinilah, tanpa tergesa, Harry mulai melangkah. Mereka mulai dekat. Saling sapa. Saling mengerti. Satu tenang, satu riuh. Tapi dalam cara yang tak terduga, mereka saling menyeimbangkan.