Galuh cuma mau numpang hidup tenang di rumah sahabatnya, Nisa.
Targetnya simpel:
1. Makan tiga kali sehari
2. Tidur nyenyak
3. Dan yang paling penting nggak bikin masalah.
Sayangnya, di hari ketiga, tangannya memutuskan untuk ikut bikin drama.
Satu vas di kamar kakaknya Nisa yang katanya "jangan disentuh ya Galuh, itu penting" jatuh.
Pecah. Berkeping-keping.
Dan, ya... Galuh panik. Bukannya langsung ngaku, dia malah kabur sambil pura-pura nggak tahu apa-apa.
Masalahnya, pemilik vas itu adalah Satria. Cowok pendiam tapi punya senyum Karamel.
Sayang seribu sayang tatapannya bisa bikin orang tiba-tiba inget dosa-dosa masa lalu.
Sejak malam kejadian, rumah jadi kerasa kayak zona perang dingin. Satria makin jutek, Galuh makin awkward, dan Nisa mulai mempertanyakan kenapa dia ngasih tumpangan dari awal.
Galuh sih niatnya mau minta maaf.
Tapi tiap lihat muka Satria, mulutnya langsung error. Ajaibnya, dari semua kekacauan itu, ada satu hal aneh yang mulai muncul.
Galuh... mulai senyum-senyum sendiri tiap lihat Satria ngomel.
Lho, ini kenapa jadi baper?