Semua orang mengenalnya sebagai pusat dari segalanya langkahnya dihitung, suaranya ditunggu, dan diamnya pun jadi standar keanggunan baru.
Hinata Hyuga, gadis yang berjalan seperti waktu tunduk padanya.
Cantik, nyaris sempurna, dan terlalu tinggi untuk dijangkau siapa pun.
Setiap detail hidupnya tersusun rapi, setiap kalimatnya seolah dipilih dari kamus kemewahan.
Ia tak pernah terlihat bingung, tak pernah salah langkah, dan tak pernah kalah.
Tapi di balik pintu kamar megahnya yang sunyi, ada malam-malam panjang yang tak pernah usai. Ada ruang kosong yang tak bisa diisi dengan nilai sempurna atau sanjungan semu.
Karena Hinata terlalu sering melihat kelembutan diinjak.
Terlalu sering mendengar bahwa diam adalah undangan untuk direndahkan.
Ia memilih berdiri paling tinggi-agar tak ada yang bisa menindihnya lagi.
Namun dari tempat setinggi itu...
tak ada siapa-siapa di sampingnya.
Ia hanya seorang gadis.
Yang diam-diam merasa kesepian
Dan menginginkan seseorang
Yang benar-benar memahami dirinya
Bagaima jika cedera kelenjar feromon Hua Yong tidak benar-benar sembuh dengan sempurna? Hua Yong harus melakukan banyak pengobatan diam-diam di belakang Alphanya dan Kacang Kecil mereka.
Bahkan, Hua Yong telah menyiapkan surat wasiat jika dia tidak selamat karna cederanya.
Belum pernah ada satupun manusia yang selamat saat kelenjar mereka terluka, begitupun Sang Enigma yang menduduki puncak rantai kehidupan. Hua Yong telah berjanji akan berumur panjang, dan dia tidak ingin mengingkari janjinya pada Sheng Shaoyou. Namun sepertinya janji itu akan menjadi yang paling sulit untuk Hua Yong tepati.
Sejujurnya Hua Yong tidak takut mati, tapi dia takut jika harus meninggalkan Sheng Shaoyou dan putra mereka. Dia tidak ingin Sheng Shaoyou merasakan sakit karna melihatnya berhenti bernapas suatu saat nanti.
Tags: Canon Divergence, Angst, Hurt/Comfort