Story cover for Denting Gerimis by wntercomes
Denting Gerimis
  • WpView
    Reads 2,958
  • WpVote
    Votes 93
  • WpPart
    Parts 53
  • WpView
    Reads 2,958
  • WpVote
    Votes 93
  • WpPart
    Parts 53
Ongoing, First published Jul 13
"Denting Gerimis" adalah nada pelan dari hujan yang jatuh perlahan dari langit yang seolah berbicara, sama seperti perasaan yang datang pelan tanpa rencana, tapi sulit hilang begitu saja.

Dunia tak melulu tentang cinta.

Di tengah riuhnya perkuliahan dan perasaan yang kian rumit, Seiya akhirnya mengerti satu hal, kedamaian bukan berarti hidup tanpa badai, melainkan menemukan orang-orang yang akan tetap menggenggam tanganmu di tengah hujan yang tak kunjung reda.

Langkah-langkah kaki yang perlahan menuju ke arah kaki lain, dan langkah kakinya sendiri membawanya bertemu mereka sosok-sosok yang perlahan mengubah cara pandangnya tentang hidup. Dari obrolan ringan di bawah langit mendung, tawa yang sederhana, diam yang menenangkan, hingga tatapan yang sulit dijelaskan. Semuanya terasa kecil, tapi di situlah perasaan mulai tumbuh, pelan, seperti "denting gerimis" di sore hari.

Di antara keramaian, masing-masing ternyata menyimpan luka dan rahasia sendiri. Hingga Seiya belajar, bahwa hidup bukan tentang menghindari kehilangan, melainkan tentang menemukan makna pulang di tengah hujan yang tak berhenti turun.

"Kadang, rumah bukan tempat. 
Tapi, seseorang yang akan membuatmu berhenti berlari."

[Ini akan jadi cerita yang cukup panjang.
Soalnya aku sendiri belum rela namatin hehe.]
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Denting Gerimis to your library and receive updates
or
#203kpop
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Precious Family  cover
KISAH DI BALIK PINTU || NCT DREAM [✓] cover
Kapten Spektrum (Tamat) cover
Hormat, Jendral! cover
Pelangi Tiga Warna cover
I Wish It Was Me cover
Discipline  cover
Little Carrington  cover
[4] Daily Love (✓) cover
Two Serenades cover

Precious Family

19 parts Ongoing

Brothership! Family story! Mark, Jeno, Chenle, Jisung. Saat hamil Jivan, bunda sakit-sakitan, ayah terpaksa mengambil keputusan besar yaitu membawa bunda ke Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif selama kehamilan, membuat mereka terpaksa menitipkan Leon yang saat itu berusia satu tahun di rumah adik bunda yang tak kunjung punya anak setelah tujuh tahun menikah. Sedangkan dua kakaknya Mario dan Jesson di rawat oleh sang nenek. Awalnya mereka hanya akan meninggalkan anak-anaknya sampai Jivan lahir tapi ternyata kenyataan bahwa Jivan lahir dengan sistem imun lemah dan asma bawaan membuat mereka memutuskan tinggal di Singapura lebih lama hingga tak terasa 8 tahun berlalu, barulah saat Jivan dipastikan lebih sehat mereka membawa Jivan pulang tapi semua tak lagi sama. Ketiga anaknya tak bisa menerima kehadiran adik bungsu mereka begitu saja.