Story cover for The arasgon : bloody throne  by georgegiii
The arasgon : bloody throne
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
Complete, First published Jul 13
Di sebuah kerajaan megah bernama Arasgon, takhta diwariskan kepada laki-laki.
Tapi saat sang pangeran wafat, dan hanya seorang putri yang tersisa... sejarah terpaksa dilanggar.
Jeanne naik tahta.
Tapi tujuh tahun kemudian, muncul seorang pria-berdarah raja, dan satu-satunya laki-laki yang tersisa: Edward.

Kini, satu pertanyaan mengoyak seluruh negeri:
Siapa yang lebih layak memimpin-ratu yang bertahan, atau pangeran yang dilupakan?
All Rights Reserved
Sign up to add The arasgon : bloody throne to your library and receive updates
or
#389history
Content Guidelines
You may also like
IK BEN HIER, WAAR BEN JE? | Renée Wening by reanaclayfton
67 parts Ongoing
"Renée, kenapa setiap kamu bersamaku, kamu selalu meneteskan air mata?" - Peter Andrew Tendean. "Janjilah padaku, mas. Setiap kamu hendak mengambil keputusan yang sekiranya membahayakan dirimu, ingatlah aku." - Renée Calista Wening. Saat Rena Clarista tiba-tiba terbangun di tahun 1965, gadis itu terkejut bukan main. Dirinya mengambil alih kehidupan seorang gadis cantik keturunan Jawa-Perancis, Renée Wening. Di dalam buku sejarah, nama Renée Wening tidak pernah disebut. Hanya ada sedikit artikel yang menyebutnya, dan itupun hanya sebatas "Renée Wening, Kekasih P. A. Tendean". Dan sebagaimana Renée Wening jatuh cinta dengan seorang perwira berpangkat Letnan Satu, Peter Tendean, Rena ikut terseret dalam romansa antara keduanya dan perlahan jatuh cinta juga dengan sang perwira muda yang berbakat... dan tampan. Apa memang benar sejarah bisa ditulis ulang? Apa Rena bisa kembali ke dunianya? | Historical Fiction: Pierre Tendean Fanfiction | • Cerita ini dibuat untuk mengenang jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur pada tanggal 1 Oktober 1965 oleh kekejaman kudeta G30S/PKI. • Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. In Memoriam, Kapten CZI (Anumerta) Pierre Andries Tendean 21 February 1939 - 1 October 1965 "𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚, 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚." - 𝐏𝐢𝐞𝐫𝐫𝐞 𝐓𝐞𝐧𝐝𝐞𝐚𝐧"
You may also like
Slide 1 of 10
IK BEN HIER, WAAR BEN JE? | Renée Wening cover
Asmaralelana cover
LADY AINSLEY cover
Aroma Waktu cover
SURAT DARI 395 TAHUN YANG LALU cover
[✔] Dear, Moppie! | heehoon cover
Kairo Sakakibara [SUDAH TERBIT] cover
Bad Empress cover
[ON HOLD] Amatorculist Ft.Park Jisung  cover
A Crown Between Lives  cover

IK BEN HIER, WAAR BEN JE? | Renée Wening

67 parts Ongoing

"Renée, kenapa setiap kamu bersamaku, kamu selalu meneteskan air mata?" - Peter Andrew Tendean. "Janjilah padaku, mas. Setiap kamu hendak mengambil keputusan yang sekiranya membahayakan dirimu, ingatlah aku." - Renée Calista Wening. Saat Rena Clarista tiba-tiba terbangun di tahun 1965, gadis itu terkejut bukan main. Dirinya mengambil alih kehidupan seorang gadis cantik keturunan Jawa-Perancis, Renée Wening. Di dalam buku sejarah, nama Renée Wening tidak pernah disebut. Hanya ada sedikit artikel yang menyebutnya, dan itupun hanya sebatas "Renée Wening, Kekasih P. A. Tendean". Dan sebagaimana Renée Wening jatuh cinta dengan seorang perwira berpangkat Letnan Satu, Peter Tendean, Rena ikut terseret dalam romansa antara keduanya dan perlahan jatuh cinta juga dengan sang perwira muda yang berbakat... dan tampan. Apa memang benar sejarah bisa ditulis ulang? Apa Rena bisa kembali ke dunianya? | Historical Fiction: Pierre Tendean Fanfiction | • Cerita ini dibuat untuk mengenang jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur pada tanggal 1 Oktober 1965 oleh kekejaman kudeta G30S/PKI. • Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. In Memoriam, Kapten CZI (Anumerta) Pierre Andries Tendean 21 February 1939 - 1 October 1965 "𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚, 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐧𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚." - 𝐏𝐢𝐞𝐫𝐫𝐞 𝐓𝐞𝐧𝐝𝐞𝐚𝐧"