5 parts Ongoing "Kalau suatu saat kita nggak lagi saling sama, atau malah kecewa bersama..." suara Ahdi pelan, nyaris tenggelam di antara hembusan angin sore. "Jangan sibuk nyari siapa yang salah, atau siapa yang paling terluka."
Shafa menatapnya lama. "Kamu ngomong kayak gitu kenapa?"
Ahdi tersenyum tipis-senyum yang nggak benar-benar bahagia. "Karena nggak semua yang kita genggam bisa tetap jadi milik kita, Shafa. Kadang, yang udah nyatu pun tetap bisa hilang."
Shafa menarik napas dalam, berusaha memahami arah pembicaraan yang entah kenapa terasa seperti perpisahan. "Kamu ngomong seolah aku bakal pergi."
Ahdi menatapnya dengan mata yang terlalu tenang untuk seorang yang takut kehilangan. "Bukan kamu yang pergi, Shafa. Tapi mungkin... aku yang nggak pernah benar-benar punya kamu."
_________
"Mereka tumbuh bersama, tapi cinta datang di waktu yang salah."
Shafa Elowen Adiswara pulang dari Rusia tanpa pernah tahu, rumah yang ia rindukan menyimpan rahasia kelam antara ayahnya dan keluarga sahabat masa kecilnya.
Di sana, tiga wajah masa lalu menyambutnya - Zidan yang selalu berisik, Wisnu si usil, dan Ahdi... cowok tenang yang tatapannya selalu sulit ditebak.
Ahdi Revanza Pradipta hidup dengan satu tujuan: menebus dosa ayahnya yang pernah menghancurkan keluarga Shafa. Ia berjanji akan melindungi Shafa, apa pun taruhannya. Tapi seiring waktu, batas antara "melindungi" dan "mencintai" perlahan kabur.
Bagi Shafa, Ahdi adalah rumah. Tapi di balik tatapan lembut itu, ada beban rahasia yang siap menghancurkan segalanya.
Ketika masa lalu mulai terkuak, Shafa harus memilih - bertahan pada janji masa kecil yang manis, atau menghadapi kenyataan pahit bahwa cinta mereka mungkin memang tak pernah ditakdirkan untuk sejajar.
> "They were almost meant to be - until the truth drew a line between them."