Zelia Azahra, gadis 20 tahun yang dikenal sebagai istri yang cantik, sholeha, manja, dan selalu ceria. Bagi semua orang, hidupnya tampak sempurna-seolah rumah tangganya dipenuhi cinta dan kebahagiaan.
Tapi tak ada yang tahu... senyum Zelia hanyalah topeng.
Di balik rumah tangga yang terlihat sakinah, hatinya remuk oleh suaminya sendiri. Elvan Mahardika, seorang CEO muda berusia 25 tahun yang sangat tampan dan berwibawa, namun dingin dan cuek.
Elvan selalu menganggap Zelia seperti noda hitam yang mengotori hidupnya.
Dan saat Zelia mendengar penghinaan itu dengan telinganya sendiri, air matanya tumpah... Hatinya sakit seakan hancur berkeping-keping. 💔
Selama empat bulan berumah tangga, Zelia bertahan demi cinta dan janji suci. Tapi kini? Elvan sudah menghancurkan semua harapannya.
"Ya Allah... apa sesakit ini rasanya mencintai orang yang tidak mencintai hamba?" Zelia menutup mata, diiringi air mata mengalir dari sudut matanya.
Zelia menarik napas dalam-dalam. Wajahnya masih basah, tapi sorot matanya sudah berbeda. Bukan tatapan sedih, melainkan tajam. Tegas.
"Aku bersumpah, Mas Elvan. Aku akan buat kamu bertekuk lutut."
"Aku akan buat kamu menyesal sudah pernah menyebutku noda hitam."
"Aku akan buat kamu... takut kehilangan aku."
Zelia mulai bertekad akan merubah sikap pada suaminya. Bukan karena dia ingin, tapi karena ulah Elvan yang memaksa Zelia berubah.
Dan benar, saat itu Zelia mulai berubah.
Bukan lagi istri manja yang sabar menanti perhatian.
Kini Elvan merasakan pahitnya perubahan itu.. Tapi gengsi untuk sekadar berkata: "Maaf.. Aku salah."
Tanpa di sadari ia mulai merasakan perasaan jatuh cinta, namun sayang egonya terlalu tinggi untuk mengaku.
Gengsinya terlalu kuat untuk meminta maaf.
Suka tapi jual mahal dan pura-pura tidak peduli.
Cemburu namun tidak mau mengakui.
Namun... Apakah masih ada ruang untuk hati Zelia yang pernah remuk?
Atau... kisah ini akan menjadi satu dari sekian banyak cinta yang datang terlambat?