Sudah cukup umur, kan? Oke, lanjooot baca!
=====
Berawal dari satu malam. Tanpa nama. Tanpa janji. Tanpa arah untuk kembali. Semua itu seharusnya cukup. Namun, gadis itu datang lagi. Bukan di mimpi. Bukan di memori. Melainkan, di ruang kelas dan duduk di bangku mahasiswa.
Wibi mencoba melupakan. Tapi bagaimana jika yang ingin dilupakan, justru terus mendekat? Bagaimana jika yang ia anggap kesalahan, sebenarnya sudah direncanakan?
Dan yang paling membuat Wibi takut, ia tidak tahu siapa yang sedang bermain atau siapa yang sedang dikendalikan.
=====
Dilarang menyalin isi cerita!