
sebuah kisah tentang luka yang tak kasat mata, dan pelukan yang datang terlambat. Nadia terbiasa hidup dalam diam di rumah yang penuh suara, tapi kosong dari kehangatan. Ia tidak menangis lagi, hanya belajar menahan sesak yang terus mengendap. Sampai ia bertemu Arga. Pemuda asing dengan sorot mata dingin dan suara yang nyaris patah. Ia menawarkan sesuatu yang belum pernah Nadia temukan: perhatian yang jujur, meski dibungkus misteri dan rasa takut yang sama-sama belum selesai. Mereka tak sedang jatuh cinta. Mereka hanya saling mengenali kehancuran satu sama lain. Tapi seberapa lama dua jiwa yang rapuh bisa bertahan dalam pelukan yang mereka tahu tak akan menyembuhkan?All Rights Reserved
1 part