Langkah dua wanita menembus badai demi mencapai puncak terakhir kehidupan

Angin pegunungan menerpa wajahku dingin, menusuk sampai ke dada. Kabut tipis menari-nari di antara pepohonan pinus yang menjulang, seolah menyambut langkah kami yang semakin berat. Di sebelahku, Rani berjalan diam—wajahnya tersembunyi di balik buff, tapi aku tahu dia sedang memendam banyak hal.

Kami tidak hanya membawa ransel besar di punggung, tapi juga memuat pikiran yang tak kalah beratnya. Katanya, mendaki gunung bisa menyembuhkan. Tapi bagaimana kalau gunung itu mengungkap luka yang sudah lama disembunyikan?

Langkah demi langkah kami terus berjalan, naik menuju puncak. Bukan hanya untuk melihat matahari terbit dari ketinggian, tapi juga untuk mencari sesuatu yang lebih dalam—jawaban, pengakuan, dan mungkin... keberanian untuk saling jujur.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di atas sana. Tapi satu hal yang pasti, pendakian ini akan mengubah segalanya.