Story cover for Kita Tetap Ada  by JunSupasap
Kita Tetap Ada
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 33
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 33
Complete, First published Jul 17
Mereka datang dari arah yang berbeda,
dengan luka yang tak selalu kelihatan,
dengan cerita yang tak selalu selesai.

Tapi satu hal menyatukan mereka:
meja itu, tawa itu, dan rasa yang tak bisa didefinisikan -
persahabatan yang perlahan menjadi tempat pulang.

Hari-hari mereka penuh warna.
Terkadang tawa, terkadang tangis, dan seringkali... diam yang saling mengerti.
Tapi waktu berjalan, dan hidup tak pernah diam.
Cinta datang, keluarga berubah, jarak terbentuk.
Dan persahabatan mereka diuji oleh hal-hal yang tak pernah mereka kira.

Ini bukan cerita tentang siapa paling kuat,
tapi tentang mereka yang tetap bertahan.
Untuk diri mereka sendiri - dan untuk satu sama lain.

Karena kadang, yang paling kita butuhkan...
bukan solusi,
tapi seseorang yang tetap ada.
All Rights Reserved
Sign up to add Kita Tetap Ada to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Simfoni Jiwa cover
Beautiful Aurora III cover
Quotes Bersejarah cover
Nadira cover
Transmigrasi: Tokoh yang Tak Pernah Ada [END] cover
Bad Girl And Good Boy cover
Rely On Me [END] cover
TINTA TERAKHIR (Delshel)  cover
Pulih?  cover
Teman jadi mommy cover

Simfoni Jiwa

76 parts Ongoing

Layaknya sebuah simfoni yang rumit namun selaras, jiwa Bhadrika dan Tavisha mengalun indah melalui untaian kisah yang manis. Tayangan acak di Youtube menjadi langkah awal Tavisha mengenal sosok Bhadrika. Rasa kagum, hati yang berbedar, dan senyum yang mengembang muncul begitu saja hanya karena membaca namanya, mendengar suaranya, dan melihatnya lewat gambar. Sejalan dengan itu, harapan pun tumbuh seiring dengan do'a yang dipanjatkan. Meskipun logikanya seringkali menentang. Karena sosok Bhadrika bukanlah sosok yang biasa. Bhadrika adalah seorang laki-laki yang memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, karir, dan relasi yang luar biasa hebat. Masyarakat bahkan menyematkan panggilan: mas-mas Jawa premium untuk sosoknya. Gelar dan amanah yang di emban Bhadrika sejak usianya genap 24 tahun itu membuatnya perlahan mulai kehilangan sosok dirinya sebelum naik tahta. Pertemuannya dengan Tavisha di ruang kerjanya siang hari itu, obrolan singkat mereka, gestur tubuh perempuan itu, tanpa sadar menarik Bhadrika untuk jatuh ke dalam pesona perempuan itu yang mampu membuatnya meraih rasa rileks dengan mudah. Namun Bhadrika tahu, Tavisha juga tahu, jika semuanya tidak akan semudah itu.