Kisanak Stories: Embun dan Bara [Bahasa Indonesia]

1350, tujuh tahun sebelum Perang Bubat, di sebuah desa kecil di Jawa Timur, hidup Argani, putra dari seorang empu dan penari, keturunan dhayang dan buto, lembut namun gagah, penjaga sekaligus peragu. Ia mencintai Maharani, seorang perempuan Sunda yang cerdas, liar, dan manipulatif, pewaris darah dua dunia yang tak pernah menyatu.

Cinta mereka adalah bara yang disiram embun, lembut tapi mengandung luka. Ketika bisikan perang mulai menggerogoti tanah, dan sejarah mulai menuliskan pengkhianatan, Argani dan Maharani terhempas ke dalam lubang waktu: dunia patah yang tak mengenal arah, di mana masa lalu, masa depan, dan pilihan-pilihan yang tak diambil berselisih dalam cermin-cermin retak.

Terpisah oleh nasib dan dijerat versi-versi gelap dari diri mereka sendiri. Argani sang Dewa Perang, Maharani sang Ratu Darah, keduanya harus memilih: bertahan menjadi manusia atau menjadi mitos yang ditakuti sejarah. Di hadapan dunia yang runtuh, mereka menempa cinta kembali: bukan dari janji, tapi dari keberanian untuk saling mengenali meski terluka.

Embun dan Bara adalah kisah cinta, sejarah, dan spiritualitas, yang menantang batas antara siapa kita, siapa yang dunia inginkan kita jadi, dan siapa yang cukup kita cintai untuk tetap digenggam... bahkan ketika kita lupa namanya.