
Dia hidup tinggi di langit, berpusing dari satu kota ke kota lain, berlabuh dan berlepas tanpa rasa. Dia pula hanyut dalam rutin kuliah, mencari 'erti pulang' di tengah-tengah kesibukan Sydney yang tak pernah sunyi. Mereka tidak mencari sesiapa. Tapi langit mempertemukan mereka. Bukan dalam gelora, tapi dalam diam yang perlahan-lahan meresap ke hati. Suatu petang yang sejuk di Circular Quay, mereka berjalan tanpa hala tuju, hanya suara ombak dan langkah sendiri. "You don't talk much, do you?" - Jasmeen Zahra "I talk... when the moment is real." - Harith Eman Sedikit demi sedikit, mereka jadi ruang selamat satu sama lain. Tapi waktu tidak pernah berhenti berjalan, dan tak semua perkara boleh diminta untuk kekal. Saat pesawat seterusnya menanti, dan langkah perlu berundu, rasa yang terbina mula diuji. "I've landed in so many places. But for once, I wish I didn't have to take off again." - Harith Eman "Then stay..." - Jasmeen Zahra "Tell me to stay... and I will." - Harith Eman Tapi benarkah cinta boleh hidup antara dua dunia yang sentiasa bergerak? Mampukah langit menyatukan dua hati yang tak pernah berpijak pada tempat yang sama? Atau... cinta mereka hanya sementara seperti penerbangan yang hanya singgah sebelum hilang semula di awan?Todos los derechos reservados
1 parte