Kepakan Terakhir di Ujung Angin ( On-going)
7 parts Ongoing Inata Anggelina Fransiska adalah representasi dari ketangguhan yang tumbuh dalam keterbatasan. Lahir di tengah keluarga yang tak bisa diklasifikasikan sebagai miskin, namun juga jauh dari kata berkecukupan, Inata menjalani masa kecil yang dibentuk oleh ketidakpastian dan harapan yang terus dijaga diam-diam. Hidupnya bukan kisah tentang keistimewaan, melainkan tentang bagaimana seseorang belajar tetap berdiri meski arah angin terus berubah.
Kisah ini tidak menawarkan keajaiban yang instan, melainkan proses panjang seorang perempuan yang perlahan mengepakkan sayapnya dengan luka, dengan keraguan, dengan cinta yang kerap tak mendapat balasan. Namun justru dari sanalah ia menemukan definisi baru tentang berhasil: bukan terbang lebih tinggi dari orang lain, tapi mampu bertahan di antara hembusan angin yang ingin menjatuhkannya.
"Kepakan Terakhir di Ujung Angin" adalah refleksi naratif yang mengajak pembaca menyelami perjalanan hidup yang tak sederhana. Sebuah kisah tentang keberanian dalam sunyi, kekuatan dalam diam, dan pencarian arah dalam dunia yang seringkali tak memberi peta. Ditulis dengan nada puitis dan dikemas dengan kejelasan emosional, cerita ini menjadi potret tentang manusia yang sedang, dan akan terus, berproses.