Story cover for Cermin Luka Ayah by RAPUH01
Cermin Luka Ayah
  • WpView
    Reads 141
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 141
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published Jul 25
kisah tentang seorang anak yang mengorbankan dirinya demi membantu ayahnya untuk mengobati luka yang diwariskan dari generasi sebelumnya.
menceritakan tentang kehidupan dimasa lalu,luka trauma ,tuntutan dikucilkan ,hati yang ingin bercerita namun takpernah terucap barang satu katapun ,yang ternyata menumpuk dan berlanjut hingga diwariskan pada generasi berikutnya .

benarkah luka itu menurun?
berhasilkah dia mengubah takdir?
apakah dia akan diterima karna dia memilih jalan berbeda?
All Rights Reserved
Sign up to add Cermin Luka Ayah to your library and receive updates
or
#25memoar
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kepakan Terakhir di Ujung Angin ( On-going)  cover
Teka Teki Biologi cover
KIN cover
The Imaginary Him ✅ cover
MOONEJA SKY [On Going] cover
Tiga Kanvas (TAMAT) cover
Nakhoda di Dua Kapal [END] cover
DISGUISE  cover
SEVEN OCEANS cover
Heir to The Throne cover

Kepakan Terakhir di Ujung Angin ( On-going)

7 parts Ongoing

Inata Anggelina Fransiska adalah representasi dari ketangguhan yang tumbuh dalam keterbatasan. Lahir di tengah keluarga yang tak bisa diklasifikasikan sebagai miskin, namun juga jauh dari kata berkecukupan, Inata menjalani masa kecil yang dibentuk oleh ketidakpastian dan harapan yang terus dijaga diam-diam. Hidupnya bukan kisah tentang keistimewaan, melainkan tentang bagaimana seseorang belajar tetap berdiri meski arah angin terus berubah. Kisah ini tidak menawarkan keajaiban yang instan, melainkan proses panjang seorang perempuan yang perlahan mengepakkan sayapnya dengan luka, dengan keraguan, dengan cinta yang kerap tak mendapat balasan. Namun justru dari sanalah ia menemukan definisi baru tentang berhasil: bukan terbang lebih tinggi dari orang lain, tapi mampu bertahan di antara hembusan angin yang ingin menjatuhkannya. "Kepakan Terakhir di Ujung Angin" adalah refleksi naratif yang mengajak pembaca menyelami perjalanan hidup yang tak sederhana. Sebuah kisah tentang keberanian dalam sunyi, kekuatan dalam diam, dan pencarian arah dalam dunia yang seringkali tak memberi peta. Ditulis dengan nada puitis dan dikemas dengan kejelasan emosional, cerita ini menjadi potret tentang manusia yang sedang, dan akan terus, berproses.