
Laut selalu hadir dalam diam, dalam ruang yang Axel bahkan tak sadar pernah ia isi. Ia bukan seseorang yang menuntut. Cukup duduk di samping Axel ketika dunia terlalu bising. Cukup menjadi tempat pulang, meski tak pernah dianggap rumah, cukup menjadi payung saat hujan emosi menyerang lelaki itu, walau tahu dirinya takkan dibawa saat langit kembali cerah. Axel adalah sosok yang tenang di luar, tapi porak-poranda di dalam. Luka lamanya mengunci hati dari siapa pun yang ingin masuk. Dan Laut? Ia berdiri di depan pintu itu terlalu lama, berharap Axel membuka meski hanya sedikit. Namun cinta sepihak tak pernah adil. Laut yang tegar pun mulai retak oleh harapan-harapan kecil yang terus ia tanam, tapi tak pernah tumbuh. Di mata Axel, mungkin dia hanya siluet, pelengkap cerita yang bisa hilang tanpa jejak. Ketika kamu mencintai seseorang yang tak pernah memilihmu, sekuat apa kamu bisa bertahan? Dan lebih penting lagi kapan kamu sadar, kamu juga berhak dicintai?All Rights Reserved
1 part