coffee shop sudut kota

Kabut pagi masih enggan beranjak saat kereta melaju perlahan, membelah lanskap pedesaan yang baru terbangun. Di kursi dekat jendela, aruna menatap kosong ke luar,
bayangan pepohonan yang berlari seiring laju kereta tak mampu mengusir bayangan lain yang berkelebat di benaknya. Aroma kopi yang mengepul dari cangkirnya pun tak sanggup menghangatkan hatinya yang terasa beku. la sedang dalam perjalanan menuju tempat yang seharusnya menjadi awal baru, namun yang ia rasakan hanyalah kehampaan yang membelenggu.

di sisi lain, seorang pemuda dengan gaya rambut koma hair sibuk dengan buku sketsa nya. Jemarinya menari lincah di atas kertas, mengambar desain bangunan untuk projek terbaru nya. Sesekali, ia mendongak, menarik napas panjang,
menikmati pemandangan di luar. Ada energi positif yang memancar darinya, optimisme yang murni, seolah setiap hari adalah lembaran baru yang siap diisi dengan petualangan.

akankah cinta lama mereka akan kembali seperti dulu lagi? dan mampukah kenan mengembalikan senyuman nya yang sempat hilang?