"ALTHEAAA~" Teriak Dirga didepan muka Althea yang sedang tersenyum-senyum sendiri. "kebiasaan Lo anjir, ngelamun Mulu kenapa sih?Kaivan lagi?ck kebiasaan anjir!!." umpat Dirga kesal, bagaimana tidak?Althea hampir setiap hari seperti itu, apakah tidak ada kerjaan yang berguna, daripada melamunkan Kaivan bocah tengil yang hilang tanpa kabar itu.
Althea yang mendengarnya hanya mengedikan bahu acuh seraya menyambar cilor yang berada ditangan Dirga. "bodoamat wlee! sini bagi~" Althea berlari setelah mengambil cilor milik Dirga seraya menjulurkan lidahnya meledek temannya itu."
"ck, sialan!" umpat Dirga kesal, ia berlalu pergi begitu saja dengan muka yang ditekuk kesal, makanan kesukaannya dirampas begitu saja oleh Althea.
Sedangkan disisi lain, seorang lelaki berperawakan tinggi dengan kedua alis menekuk tajam, ia menatap kearah laut sambil sesekali melempar kerikil ke air, tatapannya kosong, dingin, seperti menyimpan sesuatu yang belum sempat diceritakan.
Angin sore menerpa rambutnya yang agak acak, kemeja putih yang ia kenakan tertiup pelan, dan di tangannya ada buku kecil usang-berisi coretan yang hanya ia pahami sendiri.
"Althea..." gumamnya lirih, nyaris tak terdengar oleh debur ombak yang menggulung di hadapannya.
Wajah itu... masih sama. Masih hidup di ingatannya, sama seperti tawa kecil yang dulu sering mengisi senja mereka.
Ia menarik napas panjang, lalu membalikkan badan perlahan. Langkahnya menjauh dari laut, tapi pikirannya tetap diam di tempat yang sama. Di masa lalu yang belum benar-benar dia tinggalkan.
Kaivan pulang. Tapi tidak untuk minta maaf.
Bukan karena tidak mau, tapi karena... mungkin, dia pun sudah bukan Kaivan yang dulu lagi.
Apakah mereka akan bertemu kembali dan bersama?atau akan ada kisah yang sedikit berbeda?
Suddenly, I Became Crazy Handsome, and the World Became Easy
148 parts Ongoing
148 parts
Ongoing
(Novel Terjemahan)
Dari penulis yang sama dengan "I Was Mistaken as a Monstrous Genius Actor."
Seorang villain pengacau tampil mendominasi dengan luar biasa.