Darian Elric Vale.
CEO muda paling kejam dan licik di dunia bisnis. Dibesarkan untuk menjadi sempurna, bukan untuk disayangi.
Dunia tunduk padanya, hingga satu kecelakaan merenggut nyawanya-dan memberinya tubuh baru.
Kini, ia terbangun sebagai Leon Andreas Velmond, anak kedua dari keluarga mafia paling ditakuti di benua ini.
Leon dikenal sebagai anak yang ramah, penurut, dan... pengecut.
Sangat berbeda dari kakaknya Rayven, si kejam yang melindungi keluarganya seperti singa.
Jauh dari adiknya Drevan, si ketua geng motor yang tak pernah taat aturan.
Dan tak seterang Celene, si bungsu yang manis dan jadi permata keluarga.
Tapi semua berubah.
Karena Leon yang lama... sudah mati.
Dan yang menggantikannya bukanlah anak baik, tapi iblis yang terlatih dalam kekuasaan, taktik, dan kehancuran.
Dengan wajah yang sama dan senyum yang menipu, Darian mulai menata ulang hidup barunya.
Di tengah keluarga mafia yang penuh kekuasaan, rahasia, dan luka lama-ia akan membuat mereka menyesal telah melupakan anak kedua.
Karena kali ini, bayangan yang mereka remehkan akan tumbuh...
menjadi penguasa kegelapan yang tak mereka duga.
-----
"Halo semuanya, ini cerita pertama aku di Wattpad. Mohon maaf sebelumnya kalau ada kesalahan atau kekurangan dalam cerita ini. Aku masih belajar dan sangat mengharapkan saran dari kalian semua! Terima kasih sudah membaca"
-----
#MafiaFamily #Reinkarnasi #ColdCEO #DarkPast #Transmigrasi #DramaRemaja
Arstella terbangun di tubuh seorang pelayan di dunia asing yang penuh aturan dan kasta yang tak ia pahami. Setelah dipecat karena kebodohan yang tak disengaja, ia menemukan secarik poster.
Kerajaan Eldoria tengah mencari pelayan untuk dua pangeran. Pangeran Leo, sang pewaris berambut emas yang dicintai rakyat, dan Pangeran Theodore, sang anak berambut hitam yang dibenci istana karena dianggap membawa kutukan. Tanpa pilihan, Arstella melamar pekerjaan itu dan tanpa sadar melangkah ke dalam istana yang tak hanya penuh kemegahan, tapi juga rahasia kelam.
"Dewa aku hanya ingin hidup tenang... aku hanya ingin bekerja," bisik Arstella lirih, seolah sedang memohon pada langit yang bahkan tak menjawab. Namun, jawabannya datang dari bayangan. Suara Theodore terdengar rendah dan berbahaya.
"Sayangnya, kau bekerja pada iblis, Stella."
Ia melangkah mendekat, matanya gelap tak menyisakan belas kasih. "Dan dewa tak punya kuasa atas sesuatu yang sudah menjadi milikku."