Story cover for IRYA : TAWA DI BALIK GUNTUR BHIMASENA by Gado-gadopedezz
IRYA : TAWA DI BALIK GUNTUR BHIMASENA
  • WpView
    Reads 655
  • WpVote
    Votes 181
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 655
  • WpVote
    Votes 181
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Jul 28
7 new parts
Seorang gadis-kecil, mungil, dengan rambut tergerai liar dan pipi bulat-sedang duduk santai di dahan pohon besar, menggoyang-goyangkan kakinya. Senyum lebarnya seperti milik anak nakal yang baru saja mencuri buah dari pasar.

Lalu dengan nada seenaknya, ia berkata:

"Kau akan menjadi suamiku mulai sekarang."



Bhima membatu.

"Apa?" suaranya rendah, curiga.

Gadis itu menatapnya santai, menguap kecil, lalu menambahkan:

"Aku suka wajahmu. Besar. Lucu. Seperti kerbau yang baru bangun tidur."
"Mulai hari ini, kau jadi suamiku. Titik."
All Rights Reserved
Sign up to add IRYA : TAWA DI BALIK GUNTUR BHIMASENA to your library and receive updates
or
#34alternativeuniverse
Content Guidelines
You may also like
MAHABHARATA: Bara Kurukshetra by missme_74
20 parts Ongoing
[FANFICTION] <Action, Romance> Satu langkah salah di tebing, dan hidup Tsukiya berakhir atau baru saja dimulai. Ia terbangun bukan di dunia modern, melainkan di tanah penuh mitos: Mahabharata. Perang besar Bharatayudha menanti, takdir ksatria dan dewa tengah dipintal. Tsukiya bukan pahlawan, bukan dewi, hanya perempuan biasa dengan kecerdasan, lidah tajam, dan keberanian nekat. Ia ingin menolong... tapi setiap ucapannya justru mengguncang takdir. Pemanah yang gagah tapi rapuh-Karna. Putra mahkota yang bijak-Yudhisthira. Ksatria muda yang manis-Nakula. Dewa penuh tipu daya-Krishna. Kakaknya yang berbahaya-Balarama. Teman yang suka seenaknya-Aswatthama. Bahkan murid keras kepala-Ekalawya. Mereka semua menoleh padanya, seakan Tsukiya menjadi benang asing dalam jalinan takdir. Parasurama mengingatkan, "Jika kau mengubah satu takdir, seribu lainnya hancur." Namun Tsukiya menantang balik, "Bagaimana jika aku justru mencintai takdir yang seharusnya kutolak?" Dewi Parvati tersenyum samar. "Cantiknya... ia bukan sekadar wanita fana. Ia menyalakan api di hati para ksatria." Saraswati terkekeh, "Benar. Ia adalah benang asing yang jatuh ke dalam tenunan takdir." Parvati mengangguk, "Ia terjatuh ke tanah para bharata... dan malah membuat para ksatria jatuh kepadanya." Sebuah kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan keberanian melawan jalan yang sudah tertulis. Tsukiya harus memilih: menyelamatkan dunia... atau hatinya sendiri. Start: Kamis, 28 Agustus 2025 Finish: -
You may also like
Slide 1 of 9
Dark Obsession, Gara! cover
KALIKARA : ADKSYAKEYA (END) cover
MAHABHARATA: Bara Kurukshetra cover
Bring Unity Mahabarata  cover
selir Pandawa  cover
Siren (Ft Hogwart Boys) ✓ cover
Rahasia Pangeran Kurawa  cover
Prisha: Witness To The Epic Mahabharata cover
𝐎, 𝐑𝐎𝐌𝐄𝐎! | James Potter cover

Dark Obsession, Gara!

40 parts Ongoing

WARNING❗❗ Arrinda cuman ingetin cerita ini tidak akan cocok bagi kalian yang memiliki darah tinggi. Dari judul aku udah cantumin dan garis besarnya pasti kalian udah tau. Selera kalian mungkin tidak sama dengan Arrinda. Sekali lagi WARNING!! ⚫⚫⚫ Zaluna Karina. Dia tidak menyangka akan ada masanya dia kehilangan segalanya hanya karena obsesi gila satu orang. Zaluna kehilangan keluarganya, pun Zaluna juga harus kehilangan nyawanya secara tragis. Kalik Gara Rasyaka. Dia adalah sumber kehancuran keluarganya. Pria yang memiliki obsesi gila pada sang adik-Zara Karuna. Menyingkirkan siapapun yang mencoba menghalanginya untuk bersama dengan Zara. Lalu, keajaiban itu datang. Zaluna kembali ke masa sebelum kehancuran itu dimulai. Kali ini Zaluna akan melindungi keluarganya dari bocah sedeng seperi Gara. ⚫⚫⚫ "Jadi, Bu guru mau saya tidak melanjuti perjodohan itu?" Zaluna mengangguk sebagai jawaban, netranya terus memindai wajah Gara yang sekarang ini tersenyum jenaka. "Ya, kalian masih bau kencur." "Bisa, tapi ada syaratnya," Alis Zaluna bertaut, bingung sekaligus was-was karena bocah itu gilanya sudah melebihi kapasitas penghuni RSJ. "Cium saya, kalo saya suka ciuman Ibu, maka saya akan pikir-pikir lagi." "Bocah edan!"