Transmigrasi : Jiwa Kedua Sang Penguasa [End]

"Aku dibunuh oleh negaraku sendiri. Tapi dunia ini akan kutaklukkan dengan nama seorang putri yang kalian benci."

Aurora Lysandra adalah mesin perang. Komandan elit dengan reputasi sempurna, loyalitas mutlak, dan hati yang terkubur dalam baja. Tapi dalam misi terakhirnya, ia tewas... bukan karena musuh, melainkan karena pengkhianatan.

Ketika matanya kembali terbuka, Aurora bukan lagi dirinya. Ia terbangun dalam tubuh Puteri Seraphina Valrothe, seorang pewaris tahta yang kejam, sombong, dan dibenci seluruh kerajaan. Tubuh yang seharusnya dihancurkan. Jiwa yang seharusnya tak ada harapan.

Namun, Aurora tidak tahu cara menyerah.

Dengan kecerdasan militer dari dunia modern dan hati yang tak bisa disentuh, ia membalikkan semua naskah yang tertulis. Ia menukar gaun mewah dengan senjata tersembunyi. Menyelamatkan pelayan yang dulu disiksa. Memimpin perang dari garis depan. Menghancurkan sistem dari dalam dan tanpa ampun.

Tapi musuhnya bukan hanya bangsawan rakus atau kerajaan tetangga. Kael, tunangan politik yang dulu berniat membunuhnya, kini terjebak dalam obsesinya sendiri. Di antara ciuman penuh kebencian dan malam yang memabukkan, Seraphina yang kini dikendalikan Aurora harus memilih, apakah cinta hanyalah taktik lain? atau kutukan yang tak bisa dibunuh.

Dan ketika roh Aurora yang asli bangkit, menuntut tubuhnya kembali, semuanya menjadi lebih dari sekadar perebutan kekuasaan. Ini adalah perebutan identitas, jiwa, dan takdir.

"Dunia lamaku mengkhianatiku. Dunia baruku ingin membakarku. Tapi jika kekuasaan adalah harga dari eksistensi, maka biarlah seluruh dunia bersujud atau hancur."